JAKARTA - Di era gaya hidup sehat, minuman dari daun teh semakin digemari. Matcha dan teh hijau menjadi primadona karena bukan hanya menyegarkan, tetapi juga kaya antioksidan.
Meski berasal dari tanaman yang sama, kedua minuman ini memiliki karakteristik unik yang memengaruhi rasa, manfaat, dan cara menikmatinya. Memahami perbedaan keduanya dapat membantu memilih minuman yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan energi sehari-hari.
Asal-usul dan Proses Pengolahan Matcha dan Teh Hijau
Matcha dibuat dari daun teh yang ditanam di tempat teduh agar kadar klorofil dan L-theanine meningkat. Setelah dipanen, daun teh dikukus, dikeringkan, lalu digiling menjadi bubuk hijau cerah. Cara ini membuat matcha bisa dikonsumsi seluruh daunnya, sehingga kandungan nutrisi lebih terkonsentrasi.
Sementara teh hijau ditanam di bawah sinar matahari penuh, menghasilkan daun hijau muda dengan rasa lebih kuat dan sedikit pahit. Proses pengolahan yang minimal ini menjaga kadar katekin tinggi, salah satu antioksidan utama.
Perbedaan penanaman dan pengolahan ini membuat matcha lebih lembut dan manis alami, sedangkan teh hijau memiliki rasa yang segar dan menenangkan.
Kedua jenis teh ini sama-sama rendah kalori. Teh hijau mengandung sekitar 2,5 kalori per cangkir, sedangkan matcha sedikit lebih tinggi, sekitar 5 kalori per cangkir.
Matcha juga memiliki kandungan kafein lebih tinggi, berkisar antara 37,8–88,8 mg per cangkir, dibandingkan teh hijau yang sekitar 29,4 mg. L-theanine pada matcha lebih tinggi sehingga membantu menenangkan dan meningkatkan fokus tanpa efek gelisah.
Antioksidan dan Perlindungan Tubuh
Matcha dan teh hijau merupakan sumber antioksidan yang ampuh melawan radikal bebas. Kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) pada matcha bisa hingga tiga kali lebih tinggi dibanding teh hijau berkualitas tinggi.
Antioksidan ini berperan melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Minuman ini juga mendukung energi dan fokus. Kafein dalam matcha memberikan dorongan energi yang lebih kuat dan tahan lama dibanding teh hijau, tetapi tetap stabil berkat L-theanine. Efeknya cocok untuk dikonsumsi sebelum bekerja, belajar, atau berolahraga karena dapat meningkatkan konsentrasi dan waktu reaksi.
Selain itu, antioksidan juga membantu menjaga kesehatan otak. L-theanine dalam matcha meningkatkan memori, perhatian, dan ketenangan mental, sedangkan konsumsi teh hijau secara rutin berhubungan dengan risiko demensia yang lebih rendah di usia lanjut.
Kedua minuman ini mendukung kesehatan mental sekaligus menjaga tubuh tetap bugar.
Manfaat untuk Berat Badan dan Kesehatan Jantung
Matcha dan teh hijau memiliki efek positif dalam mendukung metabolisme tubuh. Kandungan katekin dan kafein membantu pembakaran lemak dan kalori, sehingga kedua minuman ini kerap dijadikan bagian dari program penurunan berat badan.
Karena kandungan katekin lebih tinggi, matcha sedikit lebih efektif dalam mendukung proses ini, tetapi tetap penting diimbangi pola makan seimbang dan aktivitas fisik teratur.
Kesehatan jantung juga mendapat manfaat dari kedua teh ini. Konsumsi rutin teh hijau terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), menstabilkan tekanan darah, dan mengurangi peradangan.
Matcha, dengan konsentrasi antioksidannya lebih tinggi, memberi efek serupa. Minuman ini membantu melindungi sistem kardiovaskular sekaligus meningkatkan aliran darah yang sehat.
Selain itu, teh hijau dapat membantu menjaga kadar gula darah, insulin, dan HbA1c. Manfaat ini penting bagi mereka yang ingin mendukung kesehatan metabolik, terutama bagi penderita diabetes atau yang berisiko tinggi.
Kombinasi kandungan katekin, kafein, dan L-theanine membuat matcha dan teh hijau menjadi minuman fungsional yang mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Tips Memilih dan Menikmati Minuman Teh Sehat
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, pilihlah matcha dan teh hijau berkualitas tinggi. Matcha dengan warna hijau cerah menandakan kandungan klorofil dan antioksidannya tinggi, sedangkan teh hijau premium cenderung memiliki aroma segar dan rasa sedikit pahit alami.
Gunakan air bersuhu tepat saat menyeduh agar rasa dan nutrisi tetap optimal.
Matcha bisa dikonsumsi sebagai minuman bubuk hangat, smoothie, atau latte, sementara teh hijau lebih fleksibel diseduh langsung atau ditambahkan dalam infused water. Kedua teh ini dapat diminum beberapa kali sehari, tetapi perhatikan asupan kafein, terutama bagi orang sensitif.
Konsistensi menjadi kunci. Rutin mengonsumsi matcha atau teh hijau dapat memberikan efek jangka panjang, mulai dari peningkatan fokus, energi, metabolisme, hingga perlindungan terhadap radikal bebas dan penyakit kronis. Kombinasikan dengan pola makan sehat, olahraga, dan istirahat cukup untuk mendapatkan manfaat optimal.
Baik matcha maupun teh hijau menawarkan banyak manfaat kesehatan, mulai dari antioksidan tinggi, energi stabil, hingga perlindungan jantung dan otak. Matcha unggul pada kandungan antioksidan dan L-theanine, sedangkan teh hijau unggul pada kadar katekin.
Memilih salah satu atau keduanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, selera, dan tujuan kesehatan. Konsumsi rutin dalam gaya hidup seimbang menjadi kunci mendapatkan manfaat optimal.