Rahasia Perbedaan Minyak Goreng dan Minyak Sayur yang Perlu Diketahui

Kamis, 30 Oktober 2025 | 12:02:05 WIB
Rahasia Perbedaan Minyak Goreng dan Minyak Sayur yang Perlu Diketahui

JAKARTA - Banyak orang mengira minyak goreng dan minyak sayur sama, padahal keduanya memiliki karakteristik, bahan baku, dan kegunaan berbeda. 

Memahami perbedaan ini penting agar penggunaannya tepat, baik untuk memasak maupun keperluan lain di rumah.

Minyak Goreng dan Minyak Sayur: Dasar dan Perbedaannya

Minyak goreng merupakan minyak yang dirancang untuk memasak, terutama menggoreng makanan, dan dapat berasal dari lemak tumbuhan, hewan, atau bahkan sintesis. Salah satu jenis minyak goreng adalah minyak sayur, namun tidak semua minyak sayur bisa digunakan untuk menggoreng.

Minyak goreng hewani, misalnya lemak sapi, lemak babi, lemak bebek, dan mentega (ghee), juga termasuk dalam kategori minyak goreng, meskipun jarang digunakan oleh sebagian masyarakat. Minyak sayur sendiri berasal dari ekstraksi biji, daun, atau buah tumbuhan dan memiliki kandungan gizi seperti omega-9 dan omega-6.

Kandungan nutrisi inilah yang membuat minyak sayur memiliki manfaat tambahan selain untuk memasak, termasuk penggunaan untuk kesehatan rambut atau pijat.

Jenis dan Bentuk Minyak Goreng

Minyak goreng dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuknya: cair dan padat. Minyak cair biasanya jernih, berwarna kuning hingga putih, dan siap digunakan untuk menggoreng. Sementara itu, minyak goreng padat berbentuk keruh dan harus dicairkan terlebih dahulu sebelum digunakan.

Tekstur makanan yang dihasilkan juga berbeda. Minyak goreng padat cenderung membuat masakan lebih renyah dan kering dibandingkan minyak cair. Pemahaman tentang bentuk minyak ini penting bagi para ibu rumah tangga atau pelaku UMKM agar masakan tetap lezat dan sesuai standar.

Kapan Minyak Sayur Cocok untuk Memasak

Tidak semua minyak sayur cocok digunakan untuk menggoreng. Minyak kelapa dan minyak sawit bisa digunakan untuk menumis dan menggoreng karena titik asapnya tinggi. 

Sementara itu, minyak kedelai, minyak jagung, minyak kanola, bahkan extra virgin olive oil lebih cocok untuk menumis atau dijadikan dressing karena titik asapnya rendah.

Menggunakan minyak yang tepat tidak hanya menjaga rasa makanan, tetapi juga kesehatan, karena minyak yang dipanaskan melebihi titik asap dapat menghasilkan senyawa berbahaya. Oleh karena itu, memahami kegunaan masing-masing jenis minyak menjadi hal yang penting bagi setiap rumah tangga.

Fungsi Lain Minyak Sayur di Luar Dapur

Selain untuk memasak, minyak sayur memiliki beragam manfaat lain. Minyak kelapa, argan, atau castor oil sering digunakan untuk menguatkan akar rambut dan mencegah kerontokan. Beberapa minyak sayur juga menjadi bahan dasar obat luar seperti lotion, krim, salep, dan emulsi.

Tidak hanya itu, minyak sayur seperti minyak kedelai atau minyak sawit bisa diolah menjadi lilin aromaterapi atau pelapis alami untuk buah dan sayuran agar lebih awet. Minyak goreng, yang fokus pada penggunaan kuliner, memiliki fungsi lebih terbatas dibandingkan minyak sayur.

Memahami perbedaan minyak goreng dan minyak sayur penting untuk memaksimalkan manfaatnya, baik dalam memasak maupun penggunaan lain. Minyak goreng lebih cocok untuk memasak dengan suhu tinggi, sementara minyak sayur memiliki fleksibilitas lebih luas, termasuk untuk kesehatan dan perawatan tubuh. 

Dengan pengetahuan ini, konsumen bisa memilih minyak yang tepat sesuai kebutuhan, menjaga kualitas masakan, dan memanfaatkan manfaat kesehatan tambahan dari minyak sayur.

Terkini