Pemerintah Kalsel Genjot Program Listrik Gratis untuk Masyarakat Pedalaman

Selasa, 04 November 2025 | 11:06:24 WIB
Pemerintah Kalsel Genjot Program Listrik Gratis untuk Masyarakat Pedalaman

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus memperluas jangkauan akses listrik bagi masyarakat di daerah pedalaman melalui program pemasangan sambungan listrik gratis. 

Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga kurang mampu, dapat menikmati energi listrik sebagai kebutuhan dasar.

Kasi Pengembangan Ketenagalistrikan ESDM Kalsel, Samideri, menjelaskan bahwa hingga tahun 2030 mendatang, sebanyak 2.500 sambungan listrik gratis ditargetkan rampung terpasang di 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. 

Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi yang kini telah mencapai 99,22%, di mana 2.001 dari 2.016 desa sudah menikmati energi listrik.

“Pemprov Kalsel sudah menjalankan program ini sejak 2023 dan menargetkan agar seluruh wilayah terpencil dan pedalaman bisa mendapatkan sambungan listrik gratis PLN bagi masyarakat miskin hingga 2030,” ujar Samideri. 

Program ini tidak hanya meningkatkan taraf hidup masyarakat, tetapi juga mendukung pemerataan pembangunan energi di seluruh wilayah Kalsel.

Realisasi Pemasangan Listrik di Tiga Kabupaten Prioritas

Sejalan dengan target tersebut, pemerintah telah memulai pemasangan listrik gratis di tiga kabupaten utama, yakni Hulu Sungai Tengah, Tabalong, dan Kotabaru. Ketiga daerah ini dipilih karena memiliki sejumlah desa yang belum sepenuhnya mendapatkan akses listrik secara layak.

Menurut Samideri, hingga Oktober, dua wilayah telah berhasil direalisasikan pemasangannya, yaitu Hulu Sungai Tengah dengan 200 rumah dan Kotabaru dengan 175 rumah. 

Sementara itu, Tabalong ditargetkan menyusul dengan jumlah 175 rumah hingga akhir tahun. “Hingga Oktober ini sudah dua daerah yang dipasang, HST 200 rumah dan Kotabaru 175 rumah, dan Tabalong target sampai akhir tahun selesai 175 juga,” ungkapnya.

Adapun jenis sambungan listrik yang diberikan dalam program ini adalah instalasi listrik jenis prabayar berkapasitas 900 VA, lengkap dengan tiga titik lampu untuk memenuhi kebutuhan dasar penerangan rumah tangga. 

Skema ini dinilai efisien dan berkelanjutan karena memudahkan masyarakat dalam mengatur penggunaan listrik sesuai kemampuan.

Program ini juga menjadi bagian dari sinergi antara pemerintah daerah dan PLN dalam mempercepat pemerataan listrik hingga ke pelosok desa. Dengan sistem yang telah terencana, pemerintah berharap masyarakat di wilayah terpencil dapat segera menikmati manfaat energi listrik yang stabil dan aman.

Meningkatkan Kualitas Hidup dan Produktivitas di Pedesaan

Kehadiran listrik di daerah pedalaman memiliki dampak besar terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Akses terhadap listrik bukan hanya menghadirkan penerangan, tetapi juga membuka peluang baru bagi kegiatan ekonomi, pendidikan, dan sosial.

Samideri menegaskan bahwa program ini memiliki efek berganda terhadap kesejahteraan warga. Dengan tersedianya listrik, anak-anak di daerah terpencil dapat belajar pada malam hari, pelaku usaha kecil bisa mengembangkan kegiatan ekonominya, dan pelayanan publik di desa dapat berjalan lebih optimal. 

“Program ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan akses energi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan taraf hidup mereka,” jelasnya.

Selain itu, program listrik gratis juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam menyediakan energi bersih dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. 

Dengan meningkatnya rasio elektrifikasi di Kalsel, diharapkan ketimpangan antarwilayah dapat terus menurun.

Pemerintah juga menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan PLN untuk menjaga infrastruktur listrik yang telah dibangun. Edukasi mengenai penggunaan listrik yang aman dan efisien terus dilakukan agar fasilitas yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan.

Target Penuh Rasio Elektrifikasi di Kalimantan Selatan dan Kalteng

PLN bersama pemerintah daerah menargetkan seluruh wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dapat teraliri listrik secara penuh pada 2027. Capaian ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan pemerataan energi di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Data PLN wilayah Kalsel-Kalteng mencatat bahwa rasio elektrifikasi di Kalsel saat ini telah mencapai 99,22%, sebuah pencapaian signifikan yang menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menghadirkan akses energi hingga pelosok. 

Dengan keberlanjutan program sambungan listrik gratis, diyakini target elektrifikasi 100% bukan lagi hal yang mustahil.

Pemerintah juga terus memantau kemajuan proyek ini agar setiap desa yang belum mendapatkan listrik dapat segera tersambung ke jaringan utama. Dukungan infrastruktur, seperti pembangunan gardu distribusi dan perluasan jaringan kabel, juga tengah dilakukan secara bertahap di wilayah yang masih sulit dijangkau.

“Target kami bukan hanya menyediakan listrik, tapi memastikan seluruh masyarakat benar-benar bisa menikmati manfaatnya secara berkelanjutan,” tutur Samideri. 

Ia menambahkan bahwa dengan pencapaian ini, Kalimantan Selatan diharapkan menjadi salah satu provinsi yang berhasil mencapai elektrifikasi penuh sebelum target nasional terpenuhi.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:35 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB