Pemerintah Siapkan 10.000 Hunian Terjangkau bagi Pekerja di Perkotaan

Selasa, 04 November 2025 | 11:07:30 WIB
Pemerintah Siapkan 10.000 Hunian Terjangkau bagi Pekerja di Perkotaan

JAKARTA - Pemerintah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pekerja melalui penyediaan hunian layak dan terjangkau. 

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar memimpin peletakan batu pertama pembangunan Griya Pekerja Pasar Minggu, yang menjadi titik awal dimulainya program pembangunan 10.000 rumah bagi pekerja di seluruh Indonesia.

Muhaimin menjelaskan, pembangunan Griya Pekerja Pasar Minggu ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan produktivitas pekerja sekaligus mengurangi beban pengeluaran transportasi yang selama ini menjadi salah satu masalah utama.

“Pembangunan Griya Pekerja Pasar Minggu ini akan memanfaatkan aset BPJS Ketenagakerjaan demi produktivitas pekerja dan mengurangi beban pengeluaran transportasi mereka,” ujar Muhaimin.

Menurutnya, program ini diharapkan mampu menjadi solusi konkret atas sejumlah kendala yang dihadapi para pekerja, seperti biaya perjalanan yang tinggi, sulitnya memiliki hunian pertama, dan tingginya risiko kecelakaan saat berangkat kerja.

Solusi untuk Tekan Biaya Hidup dan Transportasi

Salah satu tujuan utama dari program 10.000 hunian pekerja ini adalah untuk mengatasi tingginya biaya transportasi yang selama ini menjadi beban tetap bagi banyak pekerja di kota-kota besar.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang bersumber dari Survei Biaya Hidup (SBH) Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata biaya transportasi rumah tangga di Indonesia mencapai 12,46 persen dari total pengeluaran bulanan.

Angka ini masih tergolong tinggi karena melampaui standar Bank Dunia yang menetapkan batas pengeluaran transportasi tidak boleh lebih dari 10 persen dari total pendapatan pekerja.

Dengan lokasi hunian yang direncanakan dekat dengan area kerja, pemerintah berharap program ini bisa memangkas biaya transportasi sekaligus waktu tempuh secara signifikan.

Kebijakan ini juga berpotensi mengurangi risiko kecelakaan yang sering terjadi selama perjalanan menuju tempat kerja, terutama di kawasan padat lalu lintas. “Program ini tidak hanya menyediakan rumah bagi pekerja, tapi juga menciptakan keseimbangan hidup antara pekerjaan dan keluarga,” tambah Muhaimin.

Dukungan Presiden untuk Kepemilikan Hunian Pertama

Muhaimin menegaskan bahwa langkah besar ini sejalan dengan semangat Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya akses kepemilikan rumah bagi para pekerja.

“Presiden Prabowo Subianto konsisten mendorong agar setiap pekerja memiliki kemudahan dalam mendapatkan hunian pertama,” kata Muhaimin.

Pemerintah berkomitmen memastikan agar program ini berjalan dengan sistem yang adil, berkelanjutan, dan menjangkau berbagai lapisan pekerja di seluruh wilayah Indonesia.

Selain sebagai tempat tinggal, proyek Griya Pekerja ini diharapkan dapat menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dengan menyediakan fasilitas umum yang menunjang kehidupan sosial, ekonomi, dan spiritual para penghuninya.

Langkah ini juga diharapkan mampu mengurangi ketimpangan ekonomi, meningkatkan stabilitas sosial, serta memperkuat produktivitas nasional melalui kesejahteraan tenaga kerja yang lebih baik.

Dengan dukungan lintas sektor, proyek ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat dalam mewujudkan keadilan sosial di bidang perumahan.

Pembangunan Bertahap Hingga Tahun 2029

Pemerintah menargetkan pembangunan 10.000 unit rumah pekerja rampung secara bertahap hingga tahun 2029. Tidak hanya di Jakarta, proyek ini juga akan dibangun di beberapa wilayah lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, hingga kawasan industri Jababeka Cikarang.

Pola hunian akan menggunakan sistem sewa dengan harga terjangkau namun tetap menawarkan fasilitas yang lengkap dan modern, seperti taman terbuka, tempat ibadah, area rekreasi keluarga, serta sarana pendukung lainnya.

Pemerintah berharap model hunian ini menjadi solusi jangka panjang dalam memperbaiki keseimbangan kehidupan pekerja, mengurangi beban biaya harian, dan menciptakan lingkungan hidup yang produktif serta ramah bagi keluarga.

Dengan target rampung pada 2029, proyek ini diharapkan memberikan efek domino terhadap perekonomian nasional, terutama dalam menciptakan lapangan kerja baru di sektor konstruksi dan industri pendukung.

Selain itu, keberadaan hunian pekerja di dekat pusat industri juga akan membantu menekan polusi akibat perjalanan jarak jauh setiap hari, sekaligus mendukung komitmen Indonesia terhadap pengembangan kota hijau berkelanjutan.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:35 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB