KAI Luncurkan Kereta Petani dan Pedagang untuk Percepat Perputaran Ekonomi Daerah

Selasa, 04 November 2025 | 13:13:06 WIB
KAI Luncurkan Kereta Petani dan Pedagang untuk Percepat Perputaran Ekonomi Daerah

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya, KAI Commuter, tengah menyiapkan layanan baru yang berorientasi pada penguatan ekonomi lokal, yakni Kereta Petani dan Pedagang. 

Program ini dirancang sebagai sarana distribusi hasil pertanian dan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah Banten, dengan tujuan utama meningkatkan efisiensi rantai pasok dan memperluas akses pasar bagi pelaku usaha kecil.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk menghadirkan solusi transportasi inklusif bagi masyarakat kecil, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan.

“Melalui KAI Commuter, kami sedang menyiapkan konsep pengoperasian layanan yang akan membantu petani dan pedagang menjangkau pasar dengan lebih mudah, efisien, dan berbiaya terjangkau. Transportasi berbasis rel berperan penting dalam memperkuat rantai pasok dan mendorong ekonomi daerah,” ujarnya.

Program ini diharapkan dapat mempercepat perputaran ekonomi lokal dengan menyediakan moda transportasi yang cepat, murah, dan ramah lingkungan. Selain efisiensi, sistem ini juga akan memangkas biaya logistik dan memperkecil potensi kerugian hasil panen akibat keterlambatan distribusi.

Dukungan Data dan Potensi Ekonomi Banten

Provinsi Banten menjadi wilayah pertama yang dipilih untuk mengimplementasikan layanan ini karena potensi pertanian dan perdagangan rakyatnya yang besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten tahun 2023, terdapat 609.226 unit usaha pertanian perorangan di wilayah tersebut.

Kondisi ini menunjukkan adanya kebutuhan besar terhadap sistem transportasi yang mampu memperlancar arus barang dan hasil pertanian dari desa ke pasar. 

Selama ini, sebagian petani di Banten menghadapi kendala dalam mendistribusikan hasil panen ke pusat perdagangan. Hambatan tersebut tidak jarang menyebabkan harga jual produk menjadi rendah dan keuntungan petani tertekan.

Dengan hadirnya Kereta Petani dan Pedagang, KAI berharap dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah distribusi tersebut. Transportasi berbasis rel diyakini lebih stabil, aman, serta mampu menampung volume barang dalam jumlah besar tanpa terkendala cuaca atau kemacetan seperti di jalur darat.

Respons Positif dan Dukungan Masyarakat

Program ini mendapat sambutan positif dari kalangan petani dan pedagang yang menjadi pengguna utama jalur Commuter Line Merak. Berdasarkan survei internal yang dilakukan KAI Commuter, sebanyak 81,23% penumpang dari kalangan petani dan pedagang mendukung rencana pengoperasian layanan Kereta Petani dan Pedagang.

Menariknya, sebanyak 6,94% penumpang dari wilayah Serang juga memberikan masukan agar waktu keberangkatan disesuaikan dengan jam operasional pasar tradisional, yakni pada pagi hari antara pukul 07.00–08.00. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap layanan yang dinilai relevan dengan kebutuhan mereka.

Layanan ini tidak hanya akan membantu mempercepat distribusi hasil panen, tetapi juga berpotensi menciptakan dampak sosial yang besar bagi ekonomi pedesaan. Para pelaku UMKM diharapkan bisa memperluas jaringan distribusi produknya tanpa khawatir terhadap biaya logistik yang tinggi.

Fokus Pengoperasian dan Arah Pengembangan ke Depan

Pada tahap awal, Kereta Petani dan Pedagang akan difokuskan di lintas Rangkasbitung Line, dengan jadwal perjalanan yang menyesuaikan rute Commuter Line Merak. Beberapa stasiun di sepanjang lintasan akan mendapatkan tambahan waktu pemberhentian khusus untuk proses bongkar muat hasil pertanian dan produk dagangan.

Model layanan ini juga dirancang agar bisa diintegrasikan dengan sistem logistik daerah dan program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam jangka panjang, KAI menargetkan layanan serupa dapat diterapkan di wilayah lain di Indonesia yang memiliki potensi pertanian besar, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.

Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berbasis transportasi ramah lingkungan dan efisien. Selain itu, konsep kereta distribusi ini juga berpotensi menekan emisi karbon, mengingat transportasi berbasis rel lebih rendah emisi dibanding moda angkutan jalan raya.

Dengan langkah ini, KAI tidak hanya memperluas jangkauan layanannya di sektor transportasi publik, tetapi juga berperan langsung dalam mendorong kesejahteraan ekonomi rakyat. 

Kehadiran Kereta Petani dan Pedagang diharapkan menjadi simbol transformasi transportasi Indonesia yang tidak hanya melayani mobilitas penumpang, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi berbasis kerakyatan.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:35 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB