JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan membuka kesempatan bagi lulusan perguruan tinggi untuk mengikuti Program Pemagangan Nasional 2025.
Peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan besar, tetapi juga uang saku setara upah minimum yang dibiayai pemerintah. Program ini dirancang untuk memperkuat jembatan antara dunia kampus dan industri.
Target dan Peserta Program Magang
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi meluncurkan Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi yang menargetkan 20.000 lulusan baru. Program ini terbuka untuk lulusan diploma maupun sarjana.
Salah satu keunggulan program ini adalah peserta memperoleh pengalaman kerja di perusahaan besar, baik swasta maupun BUMN, sekaligus menerima uang saku yang setara dengan upah minimum. Penerima uang saku akan langsung mendapatkannya dari pemerintah.
Pendaftaran perusahaan sebagai penyelenggara dibuka pada awal bulan, diikuti pendaftaran calon peserta magang. Seluruh proses dilakukan melalui platform SIAPKerja di maganghub.kemnaker.go.id, memastikan transparansi dan validitas data peserta.
Tujuan dan Manfaat Program
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menjelaskan bahwa program ini termasuk bagian dari Paket Ekonomi 8+4+5 yang digulirkan Kemenko Perekonomian. Program ditujukan bagi lulusan D1-D4 dan S1 yang lulus maksimal satu tahun terakhir.
"Tujuannya, untuk mengenalkan dunia kerja, meningkatkan kompetensi sesuai bidang keilmuan dan memberikan pengalaman kerja nyata sehingga mereka memiliki peluang lebih besar untuk direkrut industri," ujar Yassierli. Program ini juga memperkuat kemampuan profesional peserta agar siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Selain pengalaman kerja, peserta menerima uang saku setara UMP, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, dan akses mentoring dari perusahaan penyelenggara. Durasi program adalah enam bulan dengan pelaporan rutin kemajuan magang.
Syarat Pendaftaran dan Proses Seleksi
Syarat utama peserta adalah Warga Negara Indonesia dengan NIK yang sah, lulusan diploma atau sarjana maksimal satu tahun setelah kelulusan, serta berasal dari perguruan tinggi yang terdaftar di Kementerian Diktisaintek.
Peserta dapat memilih lowongan yang tersedia saat pendaftaran. Seleksi oleh perusahaan berlangsung cepat, memastikan proses efisien. Kemnaker memadankan data peserta dengan database pendidikan tinggi untuk validitas.
Pemerintah menyiapkan mentor bagi peserta, dan perusahaan penyelenggara wajib melaporkan kemajuan setiap bulan. Batch pertama menargetkan 20.000 peserta, namun kuota dapat bertambah jika peminat banyak.
Uang Saku dan Daftar UMP 2025
Uang saku diberikan melalui Bank Himbara, setara upah minimum, serta didukung jaminan sosial ketenagakerjaan termasuk JKK dan JKM. Program ini berlangsung serentak selama enam bulan, memberikan stabilitas dan pengalaman nyata bagi lulusan baru.
Berikut daftar UMP 2025 di seluruh provinsi:
Aceh: Rp3.685.616 | 2. Sumut: Rp2.992.559 | 3. Sumbar: Rp2.994.193 | 4. Sumsel: Rp3.681.571
Kepri: Rp3.623.654 | 6. Riau: Rp3.508.776,22 | 7. Lampung: Rp2.893.070 | 8. Bengkulu: Rp2.670.039
Jambi: Rp3.234.535 | 10. Babel: Rp3.623.653 | 11. Banten: Rp2.905.119 | 12. Jakarta: Rp5.396.761
Jabar: Rp2.191.232 | 14. Jatim: Rp2.305.985 | 15. DIY: Rp2.264.080,95 | 16. Jateng: Rp2.169.349
Bali: Rp2.996.500 | 18. NTT: Rp2.328.969 | 19. NTB: Rp2.602.931 | 20. Malut: Rp3.408.000
Maluku: Rp3.141.700 | 22. Sulteng: Rp2.915.000 | 23. Sultra: Rp3.073.551 | 24. Sulut: Rp3.775.425
Sulsel: Rp3.657.527 | 26. Gorontalo: Rp3.221.731 | 27. Sulbar: Rp3.104.430 | 28. Kalbar: Rp2.878.285
Kalteng: Rp3.473.621,04 | 30. Kalsel: Rp3.496.194 | 31. Kaltara: Rp3.580.160 | 32. Kaltim: Rp3.579.314
Papua: Rp4.285.850 | 34. Papua Barat: Rp3.393.500 | 35. Papua Tengah: Rp4.285.848 | 36. Papua Barat Daya: Rp3.614.000
Papua Selatan: Rp4.285.850 | 38. Papua Pegunungan: Rp4.285.847
Program Magang Lulusan ini memberikan kesempatan emas bagi para fresh graduate untuk mendapatkan pengalaman kerja profesional, penghasilan, dan perlindungan sosial. Dengan skema terpusat dan dukungan pemerintah, peserta dapat memulai karier lebih percaya diri.