Kenali Bahaya Sengatan Lebah dan Tawon

Kenali Bahaya Sengatan Lebah dan Tawon serta Langkah Penanganannya

Kenali Bahaya Sengatan Lebah dan Tawon serta Langkah Penanganannya
Kenali Bahaya Sengatan Lebah dan Tawon serta Langkah Penanganannya

JAKARTA - Kasus kematian akibat sengatan serangga kembali menjadi sorotan publik. Seorang nenek di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilaporkan meninggal dunia setelah diserang oleh koloni tawon gung. 

Namun, menurut pakar serangga dari IPB University, Prof. Tri Atmowidi, kemungkinan besar sengatan tersebut berasal dari lebah hutan besar (Apis dorsata), bukan tawon.

Berdasarkan pengamatannya dari foto yang beredar, ciri sarang yang terlihat lebih menyerupai milik lebah besar. “Meskipun satu lebah hanya dapat menyengat sekali, jika jumlahnya puluhan, racun yang masuk ke tubuh bisa menimbulkan efek toksik serius hingga menyebabkan kematian,” terang Prof. Tri melalui laman IPB.

Peristiwa tragis ini menjadi pengingat penting bahwa sengatan lebah maupun tawon tidak boleh dianggap sepele. Baik lebah maupun tawon sama-sama dapat memicu reaksi alergi berat hingga berujung fatal, terutama pada individu dengan sensitivitas tinggi atau yang terkena banyak sengatan sekaligus. 

Oleh karena itu, mengenali cara penanganan yang benar sangat penting agar risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Langkah Pertama Saat Disengat Tawon atau Lebah

Prof. Tri Atmowidi menjelaskan, langkah awal yang paling penting ketika disengat tawon atau lebah adalah segera menjauh dari lokasi sarang untuk mencegah serangan lanjutan. Jika yang menyengat adalah lebah, sengatannya biasanya tertinggal di kulit, sehingga perlu segera dikeluarkan dengan hati-hati.

Setelah itu, bersihkan area sengatan dengan air sabun untuk mencegah infeksi, lalu kompres menggunakan air dingin guna mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Prosedur sederhana ini dapat membantu memperlambat penyebaran racun di jaringan kulit.

Sebagai langkah lanjutan, Prof. Tri menyarankan untuk segera minum obat antihistamin agar reaksi alergi dapat ditekan. “Minumlah obat antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi,” jelasnya. 

Namun, jika korban menunjukkan gejala berat seperti sesak napas, pembengkakan luas, atau pingsan, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis darurat.

Jangan Bertindak Sendiri Saat Menemukan Sarang Serangga

Prof. Tri juga mengingatkan masyarakat agar tidak mencoba mengusir atau menghancurkan sarang lebah maupun tawon secara mandiri. Tindakan tersebut justru bisa memicu serangan besar-besaran dari koloni serangga.

“Jangan melakukan gerakan mendadak atau berisik di sekitar sarang karena bisa memicu serangan kawanan lebah atau tawon. Cukup beri tanda peringatan di lokasi dan menjauh dengan tenang,” ujarnya.

Langkah terbaik yang disarankan adalah segera melapor kepada pihak berwenang seperti pemadam kebakaran atau ahli penanganan serangga. 

Mereka memiliki perlengkapan pelindung dan cara yang aman untuk mengevakuasi sarang tanpa membahayakan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Dengan demikian, risiko penyerangan dapat diminimalkan.

Kenali Efek dan Bahaya Sengatan Lebah serta Tawon

Baik lebah maupun tawon sama-sama berpotensi membahayakan manusia, tetapi keduanya memiliki karakteristik berbeda. Menurut Prof. Tri, tawon cenderung lebih berbahaya karena mampu menyengat berkali-kali tanpa kehilangan sengatnya. Sementara itu, lebah hanya dapat menyengat sekali karena sengatnya akan tertinggal di kulit korban.

“Venom lebah jumlahnya memang lebih banyak, namun racun tawon (terutama Vespa) memiliki daya toksik yang lebih kuat,” jelasnya. 

Racun lebah, yang dikenal sebagai apitoksin, mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti protein, peptida, serta amina biogenik (histamin, dopamin, melittin, dan fosfolipase). Zat-zat ini dapat menimbulkan reaksi mulai dari yang ringan hingga berat.

Reaksi lokal biasanya berupa nyeri, bengkak, panas, dan gatal di area sengatan. Namun, jika racun menyebar ke seluruh tubuh, bisa muncul reaksi sistemik seperti kulit kemerahan, pembengkakan di bibir dan kelopak mata, sesak napas, hingga kehilangan kesadaran. 

Pada kasus ekstrem, sengatan dalam jumlah banyak dapat merusak organ vital seperti hati dan ginjal, yang membutuhkan perawatan intensif segera.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengenali tanda-tanda bahaya setelah disengat serangga. Dengan memahami langkah penanganan yang benar serta menghindari tindakan berisiko seperti mengusir sarang secara sembarangan, kejadian tragis akibat sengatan tawon atau lebah dapat dicegah. 

Menjaga jarak, bersikap tenang, dan segera mencari bantuan medis adalah kunci utama untuk memastikan keselamatan diri dan orang di sekitar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index