Penerbangan

Penerbangan Surabaya-Banyuwangi Buka Kembali, Hidupkan Sektor Pariwisata Lokal

Penerbangan Surabaya-Banyuwangi Buka Kembali, Hidupkan Sektor Pariwisata Lokal
Penerbangan Surabaya Banyuwangi Buka Kembali Hidupkan Sektor Pariwisata Lokal

JAKARTA - Kabar gembira datang bagi masyarakat yang sering bepergian dari Surabaya menuju Banyuwangi maupun sebaliknya. 

Setelah sekian lama mengalami penghentian layanan, penerbangan rute Surabaya–Banyuwangi (SUB–BWX) kini kembali dibuka. Langkah ini diharapkan menjadi momentum baru untuk memulihkan konektivitas transportasi udara sekaligus menggerakkan sektor pariwisata dan perekonomian lokal.

Tiket penerbangan untuk rute ini bahkan sudah dapat dipesan secara daring melalui situs resmi maskapai ataupun berbagai platform perjalanan online. 

Kehadiran kembali jalur udara ini akan memangkas waktu perjalanan yang sebelumnya ditempuh melalui jalur darat, sehingga memberikan alternatif yang lebih efisien bagi pelancong dan pelaku usaha.

Harapan Besar Bagi Pariwisata

Banyuwangi selama ini dikenal sebagai “Sunrise of Java” berkat kekayaan alam dan budaya yang memikat wisatawan. Dengan dibukanya kembali jalur udara ini, pemerintah daerah dan pelaku pariwisata optimistis tingkat kunjungan wisatawan akan kembali meningkat.

Penerbangan yang kembali beroperasi akan memudahkan wisatawan menikmati destinasi unggulan seperti Kawah Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo. Kalender festival budaya Banyuwangi yang setiap tahun menghadirkan ratusan agenda diyakini mampu menjaga tingkat okupansi penerbangan tetap tinggi.

Data Pergerakan Penerbangan

Jika melihat data angkutan udara, rute Surabaya–Banyuwangi pernah mencapai masa kejayaannya pada tahun 2018–2019. Pada tahun 2018, pergerakan pesawat mencapai 2.048 kali dengan jumlah penumpang sebanyak 68.434 orang. 

Sementara pada 2019, tercatat 1.359 kali pergerakan pesawat dengan 63.505 penumpang. Angka kargo udara juga terbilang tinggi, yakni mencapai 108.644 kilogram pada 2019. Hal ini menegaskan bahwa selain menjadi destinasi wisata, Banyuwangi juga memiliki peran vital sebagai pintu masuk logistik dan jalur mobilitas barang.

Dampak Pandemi dan Penurunan Okupansi

Namun, pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 membuat pergerakan penerbangan rute ini merosot tajam. Pada tahun itu, jumlah penerbangan hanya tercatat 713 kali dengan penumpang 22.389 orang. 

Keadaan semakin menurun pada 2021, hanya mencatat 469 pergerakan dengan 10.383 penumpang. Sejak 2022 hingga 2024, aktivitas penerbangan Surabaya–Banyuwangi hampir tidak terdengar. 

Data mencatat pada 2024 hanya ada 34 pergerakan pesawat dan 1.197 penumpang sepanjang tahun. Angka ini sangat jauh dari kondisi sebelum pandemi, sehingga maskapai memutuskan menutup sementara jalur tersebut karena okupansi yang rendah.

Dampak Sosial Ekonomi

Penutupan rute penerbangan memberi dampak yang cukup besar. Banyak pelaku usaha, penggiat pariwisata, hingga masyarakat umum yang harus menempuh perjalanan darat lebih lama dari Surabaya menuju Banyuwangi. 

Hal ini tentu menambah biaya, tenaga, dan waktu perjalanan, sehingga berpengaruh pada laju mobilitas barang dan jasa. Dengan dibukanya kembali penerbangan ini, diharapkan distribusi logistik dan aktivitas ekonomi masyarakat akan kembali bergerak cepat. 

Para pelaku usaha yang mengandalkan jalur udara untuk mengirim produk akan sangat terbantu dengan kehadiran penerbangan reguler.

Pentingnya Bandara Banyuwangi

General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Banyuwangi, Johan Seno Acton, menegaskan bahwa bandara Banyuwangi memiliki peran penting, bukan hanya dalam mendukung pariwisata, tetapi juga mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.

Ia berharap dengan kembali beroperasinya jalur penerbangan ini, dapat tercipta titik balik bagi kebangkitan sektor transportasi udara Banyuwangi. Pemerintah daerah juga disebut siap mendukung agar okupansi penumpang tetap terjaga.

Momentum Kebangkitan Ekonomi

Konektivitas udara yang kembali normal akan memberikan dampak berganda pada sektor perekonomian. Mulai dari industri pariwisata, perhotelan, transportasi lokal, hingga UMKM akan ikut menikmati manfaatnya. 

Pendapatan masyarakat sekitar diprediksi ikut meningkat karena bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan. Selain itu, keberadaan penerbangan reguler juga akan meningkatkan minat investor untuk menanamkan modal di Banyuwangi. 

Infrastruktur transportasi yang memadai menjadi faktor penting yang sering dipertimbangkan oleh pelaku usaha.

Optimisme ke Depan

Pembukaan kembali penerbangan Surabaya–Banyuwangi diharapkan tidak hanya menjadi agenda sementara, tetapi terus berkelanjutan. Konsistensi jadwal penerbangan dan harga tiket yang kompetitif akan menjaga minat penumpang tetap tinggi.

Dengan dukungan seluruh pihak, baik pemerintah, maskapai, maupun masyarakat, rute ini bisa kembali menjadi salah satu jalur favorit dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Kembalinya penerbangan Surabaya–Banyuwangi membawa harapan baru bagi mobilitas masyarakat dan kebangkitan pariwisata di Banyuwangi. Dengan akses transportasi udara yang semakin mudah, diharapkan geliat ekonomi, industri wisata, hingga kegiatan sosial akan tumbuh lebih pesat.

Konektivitas yang baik adalah kunci mempercepat pemulihan pascapandemi dan memperkuat peran Banyuwangi sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index