Surabaya, 21 Oktober 2025 - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) konsisten berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
BSI termasuk bank syariah yang turut serta dalam program Kredit Usaha Rakyat dengan skema syariah. Pada Penandatanganan akad KUR massal sebanyak 800 ribu UMKM di Surabaya, BSI juga terlibat aktif. Penandatanganan akad massal ini disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Muktarudin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Acara ini diikuti oleh 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Program ini merupakan bagian dari program nasional dalam memperluas akses pembiayaan produktif bagi pelaku usaha, khususnya di sektor pertanian, perdagangan, dan industri rumah tangga. Melalui partisipasi ini, BSI bertekad menjadi motor penggerak ekonomi umat dan memperkuat peran perbankan syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan partisipasi penandatangan akad KUR massal ini merupakan bukti nyata BSI mendukung program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. “Melalui pembiayaan KUR Syariah, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para pelaku usaha UMKM naik kelas,” ujarnya.
BSI telah menyiapkan close-loop pemberdayaan UMKM mulai dari program inkubasi berupa pelatihan dan pendampingan usaha melalui BSI UMKM Center, sertifikasi halal, penguatan literasi keuangan syariah, akses pembiayaan, business matching mempertemukan potensial pembeli baik lokal maupun global serta mencetak wirausaha muda BSI Talenta Wirausaha dan BSI Aceh Muslimpreneur.
Lebih jauh Anggoro menegaskan bahwa BSI berkomitmen untuk menjadi mitra UMKM agar dapat tumbuh berkelanjutan. “Kami memastikan penyaluran KUR tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga konsistensi pendampingan dan literasi keuangan syariah bagi para pelaku usaha.”
Dukungan terhadap UMKM juga tercermin dari jumlah penyaluran pembiayaan UMKM. Hingga Agustus 2025, BSI telah menyalurkan Rp52,18 triliun pembiayaan untuk sektor UMKM atau sekitar lebih dari 356ribu number of account (NOA). Selanjutnya, tahun ini juga BSI mendapat amanah KUR Syariah sebesar Rp17 triliun. Jumlah ini meningkat 5,9% dari tahun sebelumnya sekitar Rp16 triliun.
Dengan capaian tersebut, BSI optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan penyaluran KUR dapat terserap optimal. Hal ini juga didukung dari berbagai stimulus dan kebijakan pemerintah yang pro kerakyatan sehingga meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakan UMKM. Saat ini sebaran penyerapan KUR Syariah tertinggi di BSI tersebar di berbagai wilayah yakni di Aceh, Jawa Barat dan Jawa Timur. Daerah-daerah tersebut dinilai memiliki pelaku UMKM yang tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja.
Anggoro mengatakan “UMKM Naik Kelas” menjadi komitmen BSI untuk memperkuat peran grassroot ekonomi, mulai dari pendampingan usaha non-bankable hingga mapan. Selain tentunya akses permodalan melalui pembiayaan syariah.
Hal lain yang menjadi penguatan BSI untuk UMKM adalah akselerasi layanan digital. Mulai dari Platform seperti Portal UMKM BSI dan Portal Salam Digital menjadi alat penting dalam ekosistem ini. Portal UMKM BSI dirancang untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan kompetensi sekaligus membangun awareness produknya, sementara Portal Salam Digital memudahkan masyarakat dalam mengajukan pembiayaan mikro secara digital. Selain itu, penyediaan superapps BYOND by BSI dan BEWIZE by BSI yang dirancang untuk aktivitas layanan perbankan dan kegiatan usahanya.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartanto mengatakan bahwa “Program ini menjadi program kolaborasi seluruh pihak untuk mendorong ekonomi nasional terutama sektor-sektor usaha produktif”, ujarnya.