Bank Indonesia Dorong Kebijakan DHE untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 10:00:42 WIB
Bank Indonesia Dorong Kebijakan DHE untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

JAKARTA - Upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terus dilakukan melalui kebijakan penempatan devisa hasil ekspor di dalam negeri. 

Langkah ini menjadi bagian penting dalam memperkuat posisi cadangan devisa nasional sekaligus memastikan daya tahan ekonomi tetap terjaga. Bank Indonesia menyampaikan bahwa implementasi penempatan devisa hasil ekspor atau DHE menunjukkan perkembangan yang positif. 

Dalam pelaksanaannya, kebijakan ini telah memberi dukungan bagi kondisi pasar valuta asing serta instrumen operasi moneter yang dikelola oleh Bank Indonesia.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa kebijakan penempatan devisa hasil ekspor tetap berjalan baik hingga saat ini. 

Ia menekankan bahwa kebijakan tersebut berkontribusi pada kestabilan nilai tukar rupiah yang menjadi salah satu indikator penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi. 

“Progresnya tetap berjalan baik, baik dari sisi dampak terhadap devisa di pasar maupun pada instrumen operasi moneter valas BI,” ujarnya. Ia juga menambahkan harapan agar kebijakan ini dapat terus konsisten mendukung stabilitas nilai tukar serta memperkuat cadangan devisa nasional.

Kebijakan penempatan devisa hasil ekspor tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36/2023 mengenai Devisa Hasil Ekspor dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan pengolahan sumber daya alam. 

Melalui ketentuan tersebut, eksportir sektor sumber daya alam diwajibkan menempatkan devisa hasil ekspornya di perbankan dalam negeri selama satu tahun. 

Ketentuan ini menjadi perubahan signifikan karena pada aturan sebelumnya, eksportir hanya diwajibkan menyimpan 30 persen devisa hasil ekspor selama tiga bulan. Pemerintah menargetkan agar kebijakan baru ini dapat memperkuat cadangan devisa hingga mencapai angka yang lebih besar dalam jangka panjang.

Mekanisme Kebijakan dan Target Penguatan Cadangan Devisa

Salah satu tujuan utama kebijakan penempatan devisa hasil ekspor adalah memperkuat fondasi cadangan devisa nasional. Cadangan devisa memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan negara dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang dinamis. 

Pemerintah menargetkan bahwa kebijakan ini dapat menambah cadangan devisa hingga mencapai sekitar US$80 miliar jika berjalan optimal sesuai dengan skenario yang telah ditetapkan. 

Namun, berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah devisa hasil ekspor sektor sumber daya alam yang telah ditempatkan dalam rekening khusus saat ini tercatat sebesar US$22,9 miliar.

Dalam konteks ini, angka penempatan devisa yang belum mencapai target menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan masih memerlukan penguatan strategi agar hasilnya lebih maksimal. 

Pemerintah dan otoritas moneter berupaya mendorong kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya kebijakan ini untuk stabilitas ekonomi nasional. Selain itu, optimalisasi implementasi juga menjadi bagian dari upaya menjaga kepercayaan pasar terhadap ketahanan ekonomi domestik. 

Penguatan cadangan devisa diharapkan dapat memperluas ruang kebijakan pemerintah dalam merespons dinamika ekonomi global, termasuk fluktuasi arus modal dan tekanan nilai tukar.

Langkah stabilisasi ini tidak hanya berkaitan dengan penguatan nominal cadangan devisa, tetapi juga mencerminkan kesiapan ekonomi nasional untuk menjaga keseimbangan transaksi eksternal. 

Dengan penempatan devisa hasil ekspor di dalam negeri, perputaran devisa menjadi lebih terkendali dan dapat mendukung kebutuhan ekonomi domestik secara berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan sistem keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.

Evaluasi Pemerintah terhadap Efektivitas Kebijakan DHE SDA

Sebagai bagian dari penguatan kebijakan, pemerintah melakukan evaluasi terhadap efektivitas penempatan devisa hasil ekspor sumber daya alam. Evaluasi tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana kebijakan telah memberikan dampak yang diharapkan serta menetapkan langkah penyesuaian apabila diperlukan. 

Presiden Prabowo Subianto telah menggelar rapat khusus untuk membahas perkembangan kebijakan ini. Rapat tersebut menjadi forum koordinasi penting untuk mengkaji implementasi di lapangan.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa progres kebijakan penempatan devisa hasil ekspor masih belum mencapai hasil yang sepenuhnya maksimal. 

Ia menyebutkan bahwa beberapa indikator menunjukkan bahwa dampaknya terhadap peningkatan cadangan devisa nasional belum sepenuhnya optimal. Namun demikian, ia belum mengumumkan langkah atau keputusan lanjutan terkait hasil evaluasi tersebut. 

“Kelihatannya, hasilnya belum betul-betul berdampak ke jumlah cadangan devisa kita. Mungkin Bank Indonesia akan melihat lagi,” ujarnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan adanya ruang untuk memperkuat implementasi kebijakan, baik dari sisi penegakan aturan maupun dari sisi koordinasi dengan pelaku usaha.

Evaluasi ini menjadi bagian penting dalam memastikan kebijakan tetap adaptif terhadap perkembangan ekonomi dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap stabilitas kondisi makroekonomi. 

Pemerintah berupaya memastikan bahwa setiap kebijakan yang diterapkan tetap sejalan dengan strategi pembangunan ekonomi dan penguatan struktur ekonomi nasional.

Arah Kebijakan dan Harapan Penguatan Stabilitas Ekonomi Nasional

Harapan ke depan adalah agar kebijakan penempatan devisa hasil ekspor tidak hanya menjadi instrumen jangka pendek dalam menjaga nilai tukar, tetapi juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional. 

Konsistensi dalam pelaksanaan kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan dampak yang lebih terukur terhadap cadangan devisa serta menjaga stabilitas sistem keuangan. 

Dukungan yang kuat antara pemerintah, Bank Indonesia, dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan implementasi kebijakan secara menyeluruh.

Dengan penguatan kerja sama, kebijakan penempatan devisa hasil ekspor dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menjaga kepercayaan pasar terhadap stabilitas keuangan nasional. 

Pemerintah dan otoritas moneter terus mendorong agar kebijakan ini dapat dilaksanakan dengan disiplin dan konsisten sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas. 

Dengan demikian, stabilitas rupiah, cadangan devisa yang kokoh, serta ketahanan ekonomi nasional dapat terus terjaga dalam menghadapi dinamika global yang terus berubah.

Terkini