Teh Hijau

Konsumsi Teh Hijau Rutin Membantu Mencegah Risiko Demensia

Konsumsi Teh Hijau Rutin Membantu Mencegah Risiko Demensia
Konsumsi Teh Hijau Rutin Membantu Mencegah Risiko Demensia

JAKARTA - Teh hijau dikenal luas karena beragam manfaatnya, mulai dari menurunkan berat badan hingga menjaga metabolisme tubuh. 

Kini, penelitian terbaru menambahkan satu lagi manfaat signifikan: rutin minum teh hijau dapat membantu mencegah demensia pada lansia. Studi ini dilakukan untuk mengetahui efek konsumsi teh hijau terhadap kesehatan otak, khususnya pada bagian materi putih yang berperan sebagai jalur komunikasi antar bagian otak.

Materi putih memiliki fungsi penting dalam menjaga koordinasi dan memori. Kerusakan pada area ini, terutama pada usia lanjut, dapat memicu gangguan kognitif hingga demensia. 

Riset menunjukkan bahwa lansia yang rutin mengonsumsi teh hijau memiliki kondisi otak yang lebih sehat, dengan lebih sedikit kerusakan pada materi putih, sehingga risiko demensia menurun.

Para peneliti juga membandingkan efek konsumsi kopi dan teh hijau. Hasilnya menunjukkan bahwa manfaat serupa tidak ditemukan pada kopi, menekankan keunikan senyawa katekin dalam teh hijau yang berfungsi melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat stres oksidatif dan peradangan.

Riset dan Temuan Penting tentang Teh Hijau

Penelitian melibatkan hampir 9 ribu lansia yang mencatat konsumsi harian teh hijau dan kopi. Satu cangkir teh hijau dihitung sekitar 200 ml, dan konsumsi dibagi ke dalam empat kelompok: di bawah 200 ml, 201–400 ml, 401–600 ml, dan lebih dari 600 ml per hari. Peserta kemudian menjalani pemeriksaan MRI untuk menilai kondisi materi putih otak.

Hasil penelitian memperlihatkan korelasi positif antara konsumsi teh hijau rutin dengan kesehatan materi putih otak. Peserta yang minum teh hijau secara konsisten menunjukkan kondisi jaringan otak lebih sehat, yang berpotensi menurunkan risiko demensia. 

Konsultan neurolog yang meninjau penelitian menjelaskan bahwa senyawa katekin, termasuk EGCG, membantu melawan stres oksidatif, mengurangi peradangan, dan menghambat pembentukan beta-amiloid yang menjadi penyebab kerusakan sel otak.

Selain itu, penelitian ini menegaskan bahwa kopi tidak memberikan manfaat serupa karena tidak mengandung katekin. Senyawa utama dalam kopi, seperti asam klorogenat dan kafein, tidak cukup efektif melawan kerusakan materi putih otak, sehingga perlindungan yang diberikan berbeda signifikan dibanding teh hijau.

Batasan dan Peringatan Konsumsi

Meski manfaat teh hijau menjanjikan, penelitian juga menemukan batasan pada kelompok tertentu. Efek perlindungan otak tidak terlihat pada peserta yang mengalami depresi atau memiliki genetik alel Apolipoprotein E4 (APOE4), faktor risiko utama penyakit Alzheimer. 

Konsumsi teh hijau pada kelompok ini belum cukup untuk mencegah kerusakan jaringan otak, sehingga pencegahan demensia harus dibarengi dengan strategi lain.

Ahli menekankan bahwa konsumsi teh hijau tetap harus wajar. Minum lebih dari 3–4 cangkir per hari dapat menimbulkan efek samping, seperti insomnia, gangguan pencernaan, hingga kerusakan hati akibat kandungan kafein dan katekin yang tinggi. 

Oleh karena itu, meski teh hijau aman dan bermanfaat, konsumen dianjurkan meminumnya secukupnya dan mengombinasikan dengan pola hidup sehat untuk kesehatan otak optimal.

Selain itu, pemantauan kesehatan secara rutin tetap diperlukan, terutama bagi lansia. Kombinasi pola makan sehat, olahraga, dan konsumsi teh hijau diyakini memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan otak dan mengurangi risiko demensia.

Teh Hijau Sebagai Bagian Gaya Hidup Sehat Lansia

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa teh hijau dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat, terutama bagi lansia. Perlindungan terhadap materi putih otak menjadikan teh hijau bukan sekadar minuman harian, tetapi juga alat preventif melawan penurunan fungsi kognitif.

Rutin menikmati teh hijau dapat membantu lansia menjaga daya ingat, koordinasi, dan kesehatan otak secara keseluruhan. Penemuan ini menegaskan pentingnya pola hidup yang mendukung kesehatan otak sejak dini dan memperkuat bukti ilmiah tentang manfaat teh hijau. 

Dengan konsumsi tepat, teh hijau bisa menjadi minuman sehat yang melengkapi strategi pencegahan demensia, sambil tetap dinikmati sebagai minuman favorit sehari-hari.

Para peneliti optimis bahwa temuan ini membuka peluang bagi penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan rekomendasi konsumsi teh hijau yang lebih spesifik sesuai kebutuhan individu, sekaligus mendorong masyarakat memanfaatkan bahan alami sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index