JAKARTA - Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin cepat, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia didorong untuk lebih adaptif terhadap perubahan digital.
Dalam momentum SME DigitalFest 2025 bertema “Nadi Digital UMKM: Akselerasi Inovasi & AI-Ready”, Exabytes Indonesia menegaskan komitmennya sebagai katalis utama transformasi ekonomi nasional.
VP & Country Manager Exabytes Indonesia, Indra Hartawan, menekankan bahwa tema tersebut merepresentasikan semangat baru bagi para pelaku usaha di Indonesia untuk menjadikan inovasi, teknologi, dan konektivitas sebagai fondasi utama pertumbuhan berkelanjutan.
Ia menegaskan pentingnya transformasi digital bukan sekadar untuk beradaptasi, melainkan untuk memimpin arah perubahan.
“‘Akselerasi Inovasi’ menjadi tanda komitmen bahwa UMKM Indonesia harus bergerak lebih cepat menghadapi perubahan, bukan hanya menyesuaikan diri. Sementara ‘AI-Ready’ menandakan kesiapan para pelaku usaha kecil dalam menghadapi babak baru ekonomi digital yang menuntut efisiensi dan kecerdasan dalam pengambilan keputusan,” ujar Indra.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa langkah ini bukan hanya soal membangun kehadiran digital, tetapi memastikan setiap usaha memiliki interaksi nyata dengan pelanggan di ruang digital.
“Kami ingin membantu UMKM naik kelas dan memastikan toko Anda bukan sekadar tempat dilihat, tapi juga tempat terjadinya transaksi nyata di dunia digital,” katanya.
Peran Besar UMKM dalam Perekonomian Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2025, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta pelaku UMKM yang memberikan kontribusi hingga 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.
Hal ini menjadikan sektor UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional sekaligus motor penggerak ekonomi digital di Indonesia.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 mencapai 5,03 persen (c-to-c). Capaian ini menjadi bukti kuat akan ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.
Pertumbuhan yang stabil ini menunjukkan bahwa keberadaan UMKM memiliki peranan signifikan dalam menjaga daya tahan ekonomi Indonesia. Transformasi digital di sektor ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperluas jangkauan pasar dan memperkuat daya saing di tingkat internasional.
Dalam konteks tersebut, digitalisasi UMKM bukan lagi dianggap sebagai tren sementara, melainkan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi bangsa di era global.
Integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analisis data besar (big data) kini menjadi bagian penting dalam proses bisnis yang berorientasi pada efisiensi dan ketepatan strategi.
Digitalisasi Jadi Kebutuhan Strategis UMKM
Pada salah satu sesi diskusi bertajuk “Why Digitalization is Non-Negotiable for SMEs in 2025”, Haykal Kamil, Co-Founder & CEO Kals, menyampaikan pandangannya bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis bagi keberlangsungan bisnis.
Menurut Haykal, dunia usaha kini menghadapi perubahan cepat dalam perilaku konsumen, model bisnis, hingga cara menjangkau pelanggan. Oleh karena itu, UMKM yang tidak beradaptasi dengan digitalisasi berisiko kehilangan relevansi di tengah kompetisi yang semakin ketat.
“UMKM yang tidak beradaptasi dengan digitalisasi berisiko kehilangan relevansi. Dunia berubah cepat, bukan hanya bagaimana kita menjual, tapi bagaimana kita berpikir tentang pelanggan,” ujar Haykal.
Pernyataan tersebut menggambarkan pentingnya perubahan paradigma bagi pelaku UMKM agar tidak tertinggal. Dengan memanfaatkan teknologi digital, pelaku usaha dapat memperluas pasar, meningkatkan layanan, serta menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan efisien.
Digitalisasi juga memungkinkan UMKM untuk mengakses data yang akurat dan real-time, sehingga strategi bisnis dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Selain itu, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) membantu dalam memahami perilaku konsumen, mengoptimalkan stok barang, serta meningkatkan efektivitas promosi secara digital.
Menuju UMKM Mandiri dan Berdaya Saing Global
Transformasi digital yang diusung Exabytes Indonesia melalui SME DigitalFest 2025 bukan hanya sekadar program peningkatan kapasitas, tetapi juga gerakan nasional untuk membangun ekosistem UMKM yang lebih tangguh dan mandiri.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa penguatan kapasitas digital UMKM berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi, pelaku UMKM dapat memperluas jaringan usaha, mengakses pasar global, serta berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Momentum ini juga menjadi pengingat bahwa masa depan bisnis ditentukan oleh sejauh mana pelaku usaha mampu memanfaatkan teknologi secara strategis. Dalam lanskap ekonomi modern, mereka yang siap dengan inovasi dan kecerdasan digital akan menjadi pemimpin di masa depan.
Dengan semangat “AI-Ready”, Indonesia diharapkan mampu menciptakan generasi UMKM baru yang tidak hanya tangguh di dalam negeri, tetapi juga berdaya saing di tingkat internasional.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan pelaku usaha, cita-cita menuju ekonomi digital inklusif dan berkelanjutan bisa tercapai dalam waktu dekat.