Atletik Indonesia

Gendis Cetak Prestasi, Atletik Indonesia Raih Medali Perunggu di AYG 2025

Gendis Cetak Prestasi, Atletik Indonesia Raih Medali Perunggu di AYG 2025
Gendis Cetak Prestasi, Atletik Indonesia Raih Medali Perunggu di AYG 2025

JAKARTA - Gendis berhasil menyumbang medali perunggu bagi Indonesia pada cabang olahraga atletik di Asian Youth Games 2025 di Bahrain. 

Ia menunjukkan kemampuan luar biasa saat berlaga di nomor 800 meter putri, menjadi satu-satunya atlet atletik Indonesia yang meraih medali pada ajang tersebut.

Di babak kualifikasi, Gendis mencatatkan waktu 2:21.02, finis di posisi ketiga di belakang Naomi Cesar dari Filipina dan Jihye Han dari Korea Selatan. Hasil ini menempatkannya di urutan kelima keseluruhan, sekaligus memastikan tiket ke babak final.

Pada babak final, penampilan Gendis semakin memukau. Sejak tembakan start, ia langsung menempel ketat pelari di depan dan menjaga ritme dengan sangat baik.

Semangat dan tekadnya untuk menembus batas diri membuatnya berlari lebih cepat dari biasanya. Keberhasilan ini menegaskan keputusan tepat Gendis untuk beralih dari cabang olahraga sebelumnya.

Kemenangan ini pun menjadi momen bersejarah bagi atlet muda berusia 16 tahun tersebut. Medali perunggu yang diraihnya tidak hanya menambah prestasi Indonesia di AYG 2025, tetapi juga menjadi inspirasi bagi atlet muda lainnya yang ingin mengejar prestasi internasional.

Perjalanan Karier Gendis dari Panjat Tebing ke Atletik

Sebelum berkarier di atletik, Gendis menekuni olahraga panjat tebing sejak duduk di bangku SD. Namun, ia merasa kurang berkembang dan memutuskan untuk mencoba cabang olahraga lain.

“Awalnya saya coba-coba jadi atlet, terus ketagihan, tapi dulu itu saya coba panjat tebing. Karena kurang maju, jadi pindah ke atletik. Itu saya mulainya dari kelas 3 SD sampai kelas 1 SMP,” ujar Gendis saat kembali ke tanah air.

Setelah pindah ke atletik, Gendis tidak langsung fokus pada nomor 800 meter. Ia mencoba berbagai nomor lainnya, termasuk nomor 100 meter, 200 meter, dan 3000 meter. Pengalaman ini memberinya wawasan luas tentang kemampuan fisik dan strategi bertanding.

“Dulu sudah sempat coba-coba semua nomor tapi di 800 meter itu lebih menarik. Lebih menantang. Kalau 100 meter dan 200 meter lawannya lebih banyak. Bisa sampai 80 orang. Selain itu, peluangnya lebih besar dan pesaingnya tak terlalu banyak,” lanjut Gendis.

Prestasi Gendis di nomor 3000 meter Kejurnas juga patut dicatat. Ia berhasil menembus Personal Best (PB) dan meraih peringkat ketiga, hanya kurang satu detik dari rekor nasional. Pencapaian ini menambah keyakinan Gendis bahwa keputusan beralih ke atletik adalah langkah yang tepat.

Strategi dan Keunggulan Nomor 800 Meter

Nomor 800 meter dipilih Gendis karena menawarkan tantangan yang berbeda dari nomor sprint. Dibutuhkan kombinasi kecepatan, stamina, dan strategi untuk menjaga ritme hingga garis finish.

Gendis menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Ia mampu menyesuaikan kecepatan dengan posisi pelari lain, serta mempertahankan energi hingga akhir perlombaan. Teknik ini menjadi kunci keberhasilannya meraih medali perunggu.

Selain itu, mental juang yang dimiliki Gendis terlihat jelas di lapangan. Dorongan untuk melewati batas diri sendiri menjadi motivasi utama selama perlombaan. Kemampuan mengatur napas dan fokus pada ritme lari membuatnya mampu menempuh 800 meter dengan waktu yang impresif.

Keunggulan nomor 800 meter ini juga terlihat dari peluang yang lebih besar bagi Gendis untuk meraih posisi podium, dibandingkan nomor sprint yang menghadapi lawan lebih banyak dan persaingan lebih ketat.

Target dan Ambisi Gendis Selanjutnya

Kesuksesan di Asian Youth Games menjadi awal dari ambisi besar Gendis. Ia menargetkan dua ajang internasional berikutnya, yakni Asian School Games 2025 dan Olimpiade Remaja 2026.

“Semoga di Asian School Games bulan depan, dan Olimpiade Remaja 2026 dapat medali emas. Lalu bisa memecahkan rekor nasional dan mengibarkan bendera Merah Putih,” ungkap Gendis.

Fokus Gendis kini bukan hanya meraih medali, tetapi juga meningkatkan catatan waktu pribadinya di nomor 800 meter. Latihan intensif, strategi bertanding yang matang, dan pengalaman sebelumnya menjadi modal penting bagi atlet muda ini.

Dukungan dari pelatih, keluarga, dan penggemar juga menjadi faktor penting bagi Gendis untuk terus berkembang. Ia berharap perjalanan kariernya dapat menginspirasi atlet muda lainnya agar berani mengambil langkah berani dan mengejar mimpi di cabang olahraga yang diminati.

Dengan kombinasi bakat, dedikasi, dan pengalaman, Gendis siap menunjukkan kemampuan terbaiknya di berbagai ajang internasional mendatang. Medali perunggu di AYG 2025 hanyalah awal dari prestasi yang lebih besar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index