JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghadirkan momentum baru bagi perluasan layanan keuangan digital melalui Financial Expo (FinExpo) 2025.
Ajang ini menjadi wadah bagi berbagai lembaga jasa keuangan untuk memamerkan inovasi dan mempermudah masyarakat mengakses produk finansial. Tujuannya tak hanya sekadar pameran, tetapi lebih kepada edukasi, literasi, dan fasilitasi pembiayaan digital yang aman.
FinExpo 2025 juga menandai puncak rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Surabaya, Jawa Timur, yang telah berlangsung sejak September, sebagai upaya konsisten meningkatkan literasi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan FinExpo mencakup pembukaan rekening, pengenalan produk keuangan, serta edukasi penggunaan layanan pinjaman digital secara bertanggung jawab.
OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari, menekankan bahwa agenda ini juga menjangkau daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) agar masyarakat di wilayah terpencil memiliki akses setara terhadap layanan keuangan digital.
“Agenda FinExpo mencakup edukasi, pembukaan rekening dan produk keuangan, fasilitasi pembiayaan, serta kampanye inklusi keuangan secara masif di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Peran Industri dalam Edukasi Keuangan Digital
Dalam partisipasinya, PT Indonesia Fintopia Technology, yang dikenal dengan layanan Easycash, menekankan pentingnya edukasi bagi masyarakat.
Fokus utama perusahaan adalah memberikan pemahaman mengenai perbedaan antara platform resmi dan pinjaman ilegal agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan pinjaman daring (pindar) dengan bijak.
Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo, menegaskan bahwa edukasi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari program inklusi keuangan nasional.
“Melalui FinExpo 2025, Easycash melakukan kegiatan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat, terutama tentang cara mengelola keuangan pribadi, memahami manfaat dan risiko layanan pindar, serta mengenali perbedaan antara platform pindar berizin dan pinjol ilegal,” ujarnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat dalam memilih layanan keuangan digital yang aman dan bertanggung jawab. Selain itu, keikutsertaan Easycash menunjukkan komitmen sektor swasta dalam mendukung visi OJK memperluas inklusi keuangan digital di seluruh lapisan masyarakat.
Akses Mudah bagi Masyarakat Underbanked dan Unbanked
FinExpo 2025 tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga mendorong masyarakat yang sebelumnya terbatas aksesnya terhadap layanan finansial, atau dikenal sebagai kelompok underbanked dan unbanked, untuk terlibat aktif dalam sistem keuangan formal.
Easycash menyediakan platform digital yang mudah diakses, cepat, dan transparan bagi pengguna yang ingin mendapatkan pinjaman legal dan aman.
Nucky menambahkan bahwa kehadiran mereka di FinExpo memungkinkan masyarakat memahami cara mengelola keuangan dengan lebih baik, memanfaatkan produk digital secara efektif, dan menghindari jebakan pinjaman ilegal yang merugikan.
“Kami hadir sebagai bagian dari upaya nasional untuk menyediakan alternatif akses layanan keuangan yang terjangkau, khususnya bagi masyarakat underbanked dan unbanked,” ucap Nucky.
Dengan pendekatan ini, FinExpo sekaligus menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengenal berbagai produk keuangan digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi pribadi maupun komunitas.
Target Nasional dan Pencapaian Indeks Inklusi Keuangan
Pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan nasional mencapai 93 persen pada 2029 dan 98 persen pada 2045. Langkah strategis ini sejalan dengan upaya memperluas literasi digital dan memastikan masyarakat memiliki akses yang setara terhadap layanan keuangan.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks inklusi telah mencapai 80,51 persen, meningkat 5,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin familiar dengan berbagai produk dan layanan keuangan digital. OJK dan mitra industri pun terus mendorong program yang mempermudah masyarakat melakukan transaksi, membuka rekening, serta memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang tersedia secara digital.
Dengan adanya FinExpo, masyarakat dapat memperoleh informasi langsung, melakukan konsultasi, dan merasakan pengalaman digital yang aman, nyaman, dan efisien. Inisiatif ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan formal dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Melalui kolaborasi antara regulator dan pelaku industri, FinExpo 2025 menjadi bukti nyata bahwa perluasan akses keuangan digital tidak hanya mungkin, tetapi juga strategis untuk memperkuat ekonomi nasional.
Dengan menggabungkan edukasi, teknologi, dan fasilitasi pembiayaan, OJK menegaskan bahwa masa depan keuangan digital di Indonesia semakin terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.