Lotte Chemical Titan

Lotte Chemical Titan Raih Laba Bersih Meskipun Pendapatan Menurun

Lotte Chemical Titan Raih Laba Bersih Meskipun Pendapatan Menurun
Lotte Chemical Titan Raih Laba Bersih Meskipun Pendapatan Menurun

JAKARTA - PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI) berhasil mencatatkan laba bersih kembali positif pada 9 bulan pertama 2025, meskipun pendapatan perseroan mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2025, total pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai US$233,9 juta, turun 16,83% dibandingkan US$281,27 juta pada periode yang sama di 2024.

Pendapatan FPNI berasal dari penjualan polietilena ke pihak ketiga sebesar US$216,33 juta, penjualan ke pihak berelasi US$17,07 juta, serta komisi dari pihak berelasi US$504.000. Pelanggan terbesar tercatat PT Bukitmega Masabadi, dengan nilai transaksi US$88,98 juta sepanjang Januari hingga September 2025.

Walaupun pendapatan menurun, FPNI berhasil mencatatkan keuntungan lain-lain sebesar US$10,89 juta, sehingga laba periode berjalan tercatat US$5,55 juta, berbalik positif dari rugi bersih US$2,92 juta pada 9 bulan 2024. Dengan kurs Rp16.694 per dolar AS, laba bersih FPNI setara dengan Rp92,56 miliar.

Tantangan Harga Bahan Baku dan Persaingan Regional

Direktur Utama Choi Kyoungyoon menekankan bahwa tantangan industri petrokimia ke depan tetap signifikan. Selisih antara harga bahan baku dan harga jual polietilena saat ini tergolong sempit, sehingga mempengaruhi margin keuntungan perseroan.

“Tantangan akan semakin berat dengan kondisi harga bahan baku dan harga jual yang tipis saat ini,” ujar Choi. Selain itu, munculnya produsen polietilena baru di regional yang sudah memulai kegiatan komersialnya menambah tekanan kompetisi, terutama dalam upaya meningkatkan pangsa pasar domestik.

Choi menambahkan, strategi FPNI ke depan tetap berfokus pada pasar domestik Indonesia, di mana potensi permintaan polietilena masih sangat besar. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkembangnya kelas menengah menjadi faktor penting yang mendorong kebutuhan produk plastik di dalam negeri.

Fokus pada Pasar Domestik Indonesia

Strategi utama FPNI tetap menekankan penguatan pasar domestik. Indonesia masih menjadi negara net importir polietilena, sehingga permintaan domestik berpotensi terus meningkat. Hal ini menjadi peluang bagi perseroan untuk memperluas penetrasi pasar sekaligus mempertahankan pertumbuhan bisnis di tengah tekanan kompetitif.

Choi menekankan bahwa fokus pada pasar dalam negeri juga sejalan dengan upaya perusahaan untuk membangun fondasi yang lebih kokoh menghadapi fluktuasi pasar global. Strategi ini mencakup peningkatan efisiensi operasional, pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, serta penguatan hubungan dengan pelanggan lokal.

Dengan langkah ini, FPNI berharap dapat mempertahankan kinerja positif sekaligus memanfaatkan peluang jangka panjang di pasar domestik yang terus berkembang. Perusahaan optimistis pertumbuhan sektor industri petrokimia di Indonesia masih menjanjikan bagi bisnis polietilena.

Proyeksi dan Strategi Pertumbuhan ke Depan

Walaupun menghadapi persaingan ketat dan harga bahan baku yang fluktuatif, Lotte Chemical Titan tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang. Choi memproyeksikan kondisi pasar yang sama akan berlanjut hingga akhir tahun 2025, sehingga strategi perusahaan harus tetap adaptif dan proaktif.

“Grup Lotte Chemical Titan memproyeksikan keadaan yang sama akan masih berlanjut pada 2025,” tulis Choi. Fokus perseroan adalah memaksimalkan peluang di pasar domestik, mengingat potensi pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan polietilena di Indonesia masih sangat besar.

Dengan pendekatan ini, FPNI menargetkan tidak hanya menjaga kinerja finansial positif, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan di industri petrokimia regional.

Strategi berorientasi pasar domestik, dikombinasikan dengan efisiensi produksi dan inovasi produk, diharapkan mampu menopang pertumbuhan laba berkelanjutan di tengah tantangan global dan regional. 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index