JAKARTA - Menjelang akhir tahun 2025, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat lonjakan penyaluran pembiayaan Multiguna iB Hijrah.
Hingga Oktober, outstanding pembiayaan produk ini tercatat mencapai Rp 618 miliar, meningkat 41% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 438 miliar. Jumlah akun juga bertambah 26% menjadi lebih dari 8.600 akun, menandakan minat masyarakat terhadap pembiayaan berbasis syariah terus meningkat.
Direktur Bank Muamalat, Ricky Rikardo Mulyadi, menyatakan pertumbuhan ini ditopang oleh ekspansi kerja sama payroll dengan sejumlah institusi.
Penunjukan Bank Muamalat sebagai bank penyalur gaji bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) turut mendorong pemanfaatan produk Multiguna iB Hijrah. Selain ASN, bank juga menargetkan segmen pendidikan dan layanan kesehatan, termasuk sekolah, perguruan tinggi, serta rumah sakit.
“Kami juga mengincar segmen lembaga negara, BUMN, ekosistem haji umrah, dan industri halal yang memiliki kebutuhan pembiayaan berbasis syariah,” ungkap Ricky. Langkah ini menunjukkan fokus bank dalam memperluas penetrasi pasar konsumer dengan pembiayaan yang sesuai prinsip syariah.
Diversifikasi Produk dan Akad Menjadi Kunci
Produk Multiguna iB Hijrah dirancang fleksibel untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pendidikan, renovasi rumah, hingga pembelian kendaraan.
Bank Muamalat menawarkan beberapa pilihan akad, termasuk murabahah, ijarah multijasa, dan musyarakah mutanaqisah (MMQ) untuk refinancing. Limit pembiayaan dapat mencapai Rp 1,5 miliar dengan tenor maksimal 15 tahun, memberikan opsi bagi nasabah yang membutuhkan pembiayaan jangka panjang.
Meski pertumbuhan agresif, kualitas portofolio tetap menjadi prioritas. Ricky menegaskan, kualitas pembiayaan Multiguna iB Hijrah masih berada pada level sehat, sehingga bank tetap membuka ruang ekspansi pada segmen konsumer.
Pendekatan ini membantu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan risiko, sekaligus mendukung stabilitas keuangan bank.
Faktor lain yang mendukung diversifikasi adalah kemudahan integrasi dengan sistem payroll. Dengan adanya fasilitas ini, nasabah bisa memperoleh pembiayaan dengan proses lebih cepat, efisien, dan sesuai prinsip syariah. Pendekatan ini juga mendorong loyalitas nasabah serta meningkatkan kepuasan pengguna produk pembiayaan.
Strategi Ekspansi Segmen dan Kerja Sama Institusi
Bank Muamalat semakin agresif menargetkan segmen institusi dan korporasi yang memiliki potensi tinggi. Melalui kerja sama payroll, bank berhasil menjangkau berbagai sektor, termasuk ASN, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan ekosistem haji umrah.
Strategi ini dinilai efektif karena segmen tersebut memiliki kebutuhan pembiayaan berulang dan dapat memanfaatkan fasilitas Multiguna iB Hijrah secara berkelanjutan.
Selain itu, penempatan produk pada sektor industri halal memberi peluang tambahan. Industri ini dianggap memiliki pertumbuhan signifikan, terutama untuk pembiayaan konsumsi dan investasi berbasis syariah. Ricky menekankan, bank juga membuka potensi kerja sama dengan BUMN dan lembaga pemerintah untuk memperluas jangkauan pembiayaan.
Langkah-langkah strategis ini tidak hanya mendorong volume pembiayaan, tetapi juga meningkatkan kualitas portofolio. Pendekatan segmentasi pasar yang spesifik memungkinkan bank memberikan solusi pembiayaan yang relevan bagi kebutuhan masing-masing kelompok nasabah.
Dampak Positif bagi Konsumen dan Industri Syariah
Pertumbuhan Multiguna iB Hijrah memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Nasabah bisa memanfaatkan pembiayaan untuk berbagai kebutuhan, dari pendidikan hingga investasi properti, dengan akad yang sesuai prinsip syariah.
Fleksibilitas tenor hingga 15 tahun dan limit sampai Rp 1,5 miliar memberikan kemudahan bagi konsumen dalam merencanakan keuangan.
Selain itu, ekspansi pembiayaan berbasis syariah turut mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah secara keseluruhan. Dengan meningkatnya jumlah nasabah dan diversifikasi produk, industri syariah semakin menunjukkan daya saingnya di tengah persaingan perbankan nasional.
Produk seperti Multiguna iB Hijrah menjadi bukti bahwa solusi keuangan berbasis syariah bisa berkembang pesat tanpa mengabaikan prinsip prudensi dan risiko.
Ricky menegaskan, pertumbuhan pembiayaan ini merupakan kombinasi antara strategi ekspansi pasar, kerja sama institusi, dan inovasi produk.
Dengan pendekatan yang tepat, Bank Muamalat berharap dapat mempertahankan pertumbuhan positif dan memberikan layanan finansial yang relevan bagi masyarakat, sekaligus memperkuat posisi bank dalam industri perbankan syariah.