JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian Tim Merah Putih di SEA Games 2025 Thailand.
Pada hari kedua, kontingen Indonesia berhasil meraih enam medali emas, melampaui target awal empat emas. Hasil ini menunjukkan tren positif dan semangat juang atlet Indonesia, sekaligus menjadi bukti persiapan matang serta konsistensi performa dalam kompetisi regional.
Salah satu cabang olahraga yang berhasil mengejutkan adalah renang. Jason Donovan Yusuf menorehkan prestasi emas di nomor 100 meter gaya punggung putra, meskipun cabang ini awalnya tidak ditargetkan meraih emas.
Perenang Indonesia berhasil menempatkan wakilnya di enam partai final, menunjukkan kapasitas dan kemampuan atlet yang terus berkembang. Keberhasilan ini menjadi tambahan motivasi bagi kontingen lain untuk menampilkan performa terbaiknya.
Kejutan dari Taekwondo dan Petanque
Selain renang, cabang olahraga taekwondo juga berhasil memberikan kejutan. Dari enam final yang dipertandingkan, dua atlet Indonesia berhasil menembus partai puncak.
Hasilnya, Tim Merah Putih menyumbangkan satu medali emas di nomor poomsae beregu putra, diraih oleh Muhammad Alfi Kusuma, Muhammad Hafizh Fachrur Rhozi, dan Muhammad Rizal.
Petanque menjadi cabang olahraga lainnya yang melampaui target. Dari empat partai final yang dipertandingkan, Indonesia berhasil menorehkan satu medali emas melalui Andri Irawan di nomor Men’s Single.
Padahal, tim petanque sebelumnya tidak diharapkan meraih emas pada nomor ini. Keberhasilan tersebut menunjukkan potensi cabang olahraga yang mungkin sebelumnya kurang diperhitungkan namun mampu memberikan kontribusi signifikan bagi total perolehan medali.
Bulu Tangkis Sukses Penuhi Target
Di luar kejutan beberapa cabang olahraga, bulu tangkis tetap menjadi andalan yang mampu memenuhi target. Tim beregu putra berhasil meraih satu medali emas setelah menundukkan Malaysia dengan skor 3-0.
Menpora Erick Thohir menegaskan bahwa pencapaian ini patut diapresiasi karena menunjukkan kesiapan dan strategi yang matang dari tim bulu tangkis Indonesia.
Erick Thohir menyampaikan kebanggaannya terhadap performa para atlet Indonesia. Ia menilai bahwa pencapaian emas di luar target, seperti dari renang, taekwondo, dan petanque, menunjukkan semangat juang tinggi serta kemampuan adaptasi yang luar biasa.
Menpora menekankan bahwa pengiriman atlet ke SEA Games bukan sekadar pengalaman, melainkan ajang untuk menampilkan fighting spirit dan kapasitas maksimal bangsa Indonesia.
Peringatan untuk Cabor yang Belum Maksimal
Meski banyak cabang olahraga meraih prestasi, Menpora Erick Thohir juga memberikan peringatan bagi cabor yang belum memenuhi target. Misalnya, kano yang hanya meraih satu medali emas dari target dua medali, serta Cycling MTB yang ditargetkan satu emas namun hanya memperoleh dua medali perak.
Menurut Erick, kegagalan ini menjadi cambuk bagi cabang olahraga terkait. Performanya mulai dievaluasi sejak SEA Games ini bergulir. “Untuk cabor-cabor yang emasnya masih di bawah target, perlu diingat bahwa performa mereka sudah mulai dievaluasi. Kita mau semuanya terukur dan terbuka,” tegas Erick.
Evaluasi ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan cabor unggulan yang akan diberangkatkan ke berbagai ajang multievent.
Sistem promosi dan degradasi juga diterapkan, sehingga setiap cabang olahraga memiliki tanggung jawab untuk menjaga standar prestasi. Menpora menegaskan pentingnya transparansi dalam penilaian, agar seluruh pihak memahami hasil dan langkah perbaikan yang diperlukan.
Dengan apresiasi sekaligus evaluasi, Menpora berharap seluruh cabang olahraga mampu terus meningkatkan kualitas dan menorehkan prestasi maksimal.
Dukungan dan pengawasan yang diberikan Kemenpora diharapkan mampu mencetak atlet yang tangguh dan berprestasi tinggi, serta menjaga reputasi Indonesia di arena olahraga regional maupun internasional.
