Mentan

Mentan Dorong Percepatan Bantuan Bencana untuk Warga Terdampak Sumatra

Mentan Dorong Percepatan Bantuan Bencana untuk Warga Terdampak Sumatra
Mentan Dorong Percepatan Bantuan Bencana untuk Warga Terdampak Sumatra

JAKARTA - Pemerintah menegaskan kehadiran negara dalam penanganan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa bantuan bagi korban bencana bukan sekadar respons kemanusiaan, melainkan kewajiban negara yang harus dijalankan tanpa penundaan. Melalui Kementerian Pertanian, bantuan logistik kembali diberangkatkan untuk memperkuat dukungan tahap sebelumnya. 

Pengiriman ini mencakup kebutuhan pokok, perlengkapan darurat, hingga logistik pendukung, dengan tujuan memastikan masyarakat terdampak di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat mendapatkan bantuan yang memadai. Langkah ini sekaligus memperlihatkan sinergi pemerintah dalam merespons kondisi darurat secara cepat dan terkoordinasi.

Pengiriman Bantuan Tahap Kedua Kementan Peduli

Sebagai tindak lanjut dari bantuan awal, Kementerian Pertanian kembali memberangkatkan bantuan tahap kedua melalui program Kementan Peduli. 

Total sebanyak 153 truk logistik dikirim menuju Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Bantuan tersebut dilepas langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Dermaga Kolinlamil Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

“Kita kembali memberangkatkan bantuan ke Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat sebanyak 153 truk. Di dalamnya terdapat minyak goreng, beras, ini penting, satu paket berisi 5 kilogram, bukan 1 kilogram, kemudian obat-obatan, mie instan, abon, sosis, gula, biskuit, telur, air mineral, susu, selimut, pakaian, genset, terpal, kasur, garam, pakaian anak-anak, duster, celana pendek, kaos, handuk, sejadah, sarung, hingga mukena,” kata Mentan Amran.

Seluruh jenis bantuan yang dikirim telah disesuaikan dengan kebutuhan lapangan berdasarkan koordinasi langsung dengan Kepala BNPB. Penyesuaian ini dilakukan agar bantuan benar-benar menjawab kebutuhan mendesak masyarakat terdampak di lokasi bencana.

Jalur Distribusi dan Rute Pengiriman Logistik

Mentan Amran menjelaskan bahwa bantuan Kementan Peduli tahap pertama sebelumnya telah dikirim melalui jalur udara menggunakan pesawat Hercules serta jalur laut dengan KRI Aceh. 

Bantuan tersebut telah diterima secara resmi di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, dengan proses serah terima dilakukan langsung oleh perwakilan Kementerian Pertanian kepada BNPB di lokasi bencana.

Berbeda dengan pengiriman sebelumnya, bantuan tahap kedua ini menggunakan jalur laut dengan KRI Surabaya 591. Kapal TNI Angkatan Laut tersebut dijadwalkan menempuh rute menuju Sumatera Utara terlebih dahulu, kemudian melanjutkan perjalanan ke Aceh, dan berakhir di Sumatera Barat. 

Seluruh perjalanan diperkirakan memakan waktu sekitar enam hari sebelum bantuan didistribusikan ke titik-titik yang telah ditentukan.

Rute pengiriman ini dipilih untuk memastikan volume bantuan besar dapat dikirim sekaligus dan menjangkau wilayah terdampak secara optimal. Koordinasi dengan BNPB dan pemerintah daerah setempat terus dilakukan agar distribusi lanjutan berjalan lancar dan tepat sasaran.

Nilai Bantuan dan Skema Dukungan Negara

Mentan Amran menyampaikan bahwa total bantuan Kementan Peduli tahap pertama dan kedua yang telah diberangkatkan mencapai Rp44 miliar. Bantuan tersebut dihimpun dari pegawai Kementerian Pertanian, mitra strategis, BUMN, serta berbagai pihak lain yang secara sukarela memberikan kontribusi kemanusiaan.

“Seluruh bantuan Kementan Peduli tahap I dan II yang telah kami berangkatkan hingga hari ini mencapai Rp44 miliar. Bantuan ini dihimpun dari pegawai Kementan, mitra strategis, BUMN, dan berbagai pihak lain yang dengan tulus memberikan kontribusi kemanusiaan. Ini bantuan langsung dari keikhlasan mereka masing-masing,” kata Mentan Amran.

Selain bantuan tersebut, pemerintah juga menyalurkan bantuan negara dari APBN senilai Rp1,2 triliun atas arahan Presiden. Bantuan ini terdiri dari skema reguler berupa dukungan pangan rutin dan skema non-reguler yang dikirim sesuai permintaan daerah serta kebutuhan mendesak di lapangan.

Pengawasan Distribusi 

Menurut Mentan Amran, seluruh proses distribusi bantuan dikawal secara ketat sejak penerimaan barang, pengecekan jumlah, hingga pengiriman ke daerah tujuan. 

Setiap bantuan dipastikan lengkap, tertata, dan terdokumentasi dengan baik sebelum diberangkatkan. Setelah tiba di pelabuhan tujuan, tim Kementerian Pertanian di lapangan kembali melakukan verifikasi agar tidak ada bantuan yang tertinggal atau tidak sesuai.

“Seluruh bantuan kami kawal hingga tiba di lapangan, lengkap dengan laporan foto, jumlah, dan jenis barang yang diterima. Jadi saudara-saudaraku, jangan ragu semua kami pastikan berjalan transparan dan aman. Bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara adalah ujian bagi kita semua dan bantuan ini bentuk kepedulian untuk saudara kami di Sumatra,” pungkas Mentan Amran.

Melalui langkah ini, pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus hadir, bergerak cepat, dan memastikan bantuan bagi korban bencana tersalurkan secara adil dan bertanggung jawab.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index