JAKARTA - Gula memang sumber energi penting bagi tubuh jika dikonsumsi wajar.
Namun, konsumsi berlebihan, terutama gula tambahan, bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Mengetahui tanda-tanda tubuh kelebihan gula menjadi kunci menjaga keseimbangan tubuh.
1. Nafsu Makan Tinggi dan Berat Badan Naik
Makanan tinggi gula tidak membuat perut kenyang karena rendah serat dan protein. Akibatnya, tubuh cepat lapar kembali dan memicu kenaikan berat badan. Rasa lapar yang sering muncul bisa menjadi indikator gula yang dikonsumsi melebihi kebutuhan.
Selain itu, keinginan mengonsumsi camilan manis terus-menerus semakin sulit dikendalikan. Tubuh akan mencari sumber energi instan dari gula tambahan. Pola ini dapat memicu lingkaran ketergantungan gula yang merugikan kesehatan.
2. Perubahan Suasana Hati dan Energi Cepat Habis
Lonjakan gula darah secara cepat bisa membuat emosi tidak stabil. Seseorang dapat mudah marah, gelisah, atau merasa lelah secara tiba-tiba. Energi yang diperoleh dari gula cepat habis, sehingga tubuh terus mencari tambahan kalori instan.
Kondisi ini sering menimbulkan rasa kantuk atau lesu setelah makan makanan manis. Tubuh yang bergantung pada gula berlebih juga sulit mempertahankan konsentrasi. Dampaknya, aktivitas sehari-hari menjadi kurang produktif.
3. Gangguan Kulit dan Sendi
Peradangan akibat kadar gula darah tinggi bisa memengaruhi kulit dan sendi. Jerawat hingga penuaan dini dapat muncul karena respons inflamasi. Nyeri sendi juga sering terjadi karena sistem tubuh bereaksi terhadap gula yang berlebihan.
Kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengalami iritasi. Efek ini membuat penampilan tampak lebih cepat menua. Perawatan kulit saja tidak cukup jika asupan gula tidak dikontrol.
4. Masalah Pencernaan dan Tidur
Terlalu banyak gula dapat menyebabkan kram perut, diare, atau gangguan pencernaan lainnya. Kualitas tidur pun menurun karena kadar gula darah memengaruhi hormon dan ritme tubuh. Tubuh yang tidak cukup istirahat akan semakin membutuhkan energi instan dari gula.
Gangguan tidur kronis dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolisme. Tubuh yang lelah cenderung mengidam makanan manis sebagai sumber energi cepat. Pola ini memperburuk siklus konsumsi gula berlebihan.
5. Kabut Otak dan Kesehatan Gigi
Kelebihan gula dapat memengaruhi fungsi otak, termasuk fokus, konsentrasi, dan daya ingat. Fenomena ini dikenal sebagai kabut otak, yang membuat kinerja mental menurun. Selain itu, gula menjadi sumber makanan bagi bakteri mulut, sehingga gigi mudah berlubang.
Metabolisme tubuh juga terganggu karena hormon leptin yang mengatur nafsu makan ikut terpengaruh. Dampaknya, tubuh sulit mengatur rasa lapar dan kontrol berat badan. Mengurangi konsumsi gula tambahan menjadi langkah penting menjaga kesehatan secara menyeluruh.