JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur (Jatim) terus mengalami fluktuasi dari hari ke hari. Beberapa komoditas penting seperti cabai keriting, cabai besar, dan daging sapi mengalami kenaikan, sementara bawang merah turun. Bahan pokok lainnya relatif stabil tanpa perubahan berarti.
Memantau harga sembako secara rutin menjadi hal yang tak boleh diabaikan. Informasi ini tidak hanya membantu masyarakat dalam mengatur belanja harian, tetapi juga menjaga kestabilan pengeluaran rumah tangga agar tetap terkendali di tengah situasi harga yang tidak menentu.
Pentingnya Memahami Sembako
- Baca Juga Tips Menabung Emas yang Aman dan Cuan
Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat sehari-hari. Ketersediaannya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Sembilan bahan pokok tersebut meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. Selain itu, harga cabai juga menjadi perhatian penting karena menjadi komponen utama dalam kebutuhan dapur sehari-hari.
Daftar Harga Sembako di Jawa Timur
Berikut daftar harga rata-rata sembako di Jawa Timur:
Beras Premium: Rp 15.242/kg
Beras Medium: Rp 12.960/kg
Gula kristal putih: Rp 16.404/kg
Minyak goreng curah: Rp 18.651/kg
Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.429/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 17.493/liter
Minyak goreng Minyakita: Rp 16.506/liter
Daging sapi paha belakang: Rp 119.669/kg
Daging ayam ras: Rp 36.510/kg
Daging ayam kampung: Rp 68.358/kg
Telur ayam ras: Rp 27.221/kg
Telur ayam kampung: Rp 46.463/kg
Susu kental manis merek Bendera: Rp 12.477/370 gr
Susu kental manis merek Indomilk: Rp 12.472/370 gr
Susu bubuk merek Bendera: Rp 42.000/400 gr
Susu bubuk merek Indomilk: Rp 41.671/400 gr
Garam bata: Rp 1.730
Garam halus: Rp 9.563/kg
Cabai merah keriting: Rp 40.032/kg
Cabai merah besar: Rp 31.517/kg
Cabai rawit merah: Rp 31.639/kg
Bawang merah: Rp 32.730/kg
Bawang putih: Rp 30.146/kg
Gas elpiji: Rp 19.601
Berdasarkan harga rata-rata tersebut, cabai keriting naik Rp 1.627 atau 4,24 persen, cabai besar naik Rp 1.925 atau 6,50 persen, daging sapi naik Rp 786 atau 0,66 persen, sementara bawang merah turun Rp 484 atau 1,46 persen.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Sembako
Perubahan harga sembako dipengaruhi berbagai faktor, antara lain biaya produksi, kebijakan pemerintah, kurs, hingga kondisi cuaca.
Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan meningkat, tetapi pasokan tetap atau menurun, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan lebih banyak dari permintaan, harga bisa turun.
Cuaca dan Bencana Alam: Cuaca ekstrem atau bencana alam dapat mempengaruhi produksi pertanian. Kekurangan pasokan akibat cuaca buruk menyebabkan kenaikan harga.
Kebijakan Pemerintah: Kebijakan impor, subsidi, pajak, atau regulasi lainnya dapat memengaruhi harga sembako, misalnya pembatasan impor atau perubahan pajak.
Biaya Produksi dan Transportasi: Kenaikan harga bahan baku, pupuk, bahan bakar, atau upah pekerja meningkatkan biaya produksi dan transportasi, sehingga harga sembako ikut naik.
Fluktuasi Nilai Tukar: Terutama jika bahan pokok diimpor. Depresiasi mata uang lokal membuat harga barang impor lebih mahal.
Inflasi dan Kondisi Ekonomi: Inflasi tinggi biasanya menyebabkan kenaikan harga sembako, sementara kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat memperburuk situasi.
Masalah Rantai Distribusi: Kemacetan, pemogokan, atau masalah logistik lain bisa menyebabkan keterlambatan pengiriman, mengurangi pasokan, dan harga naik.
Berbagai faktor ini menyebabkan harga sembako sering berubah-ubah sehingga memerlukan pengawasan serta kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas pasar.
Pentingnya Pemantauan Harga Harian
Pemantauan harga harian membantu masyarakat menyesuaikan belanja dan mencegah pengeluaran membengkak. Informasi yang akurat dan terkini juga memungkinkan pemerintah atau pemangku kepentingan mengambil langkah antisipatif untuk menstabilkan harga di pasar.
Harga sembako dapat berbeda-beda di setiap pasar, sehingga harga rata-rata yang tercantum menjadi referensi umum bagi masyarakat dan pedagang dalam mengelola kebutuhan sehari-hari.
Harga sembako di Jawa Timur mengalami fluktuasi setiap hari. Beberapa komoditas mengalami kenaikan sementara yang lain turun, dengan faktor yang memengaruhi mulai dari permintaan, pasokan, cuaca, kebijakan pemerintah, hingga biaya produksi.
Pemantauan harga harian dan pemahaman faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi menjadi penting agar masyarakat dapat menyesuaikan belanja dan mengatur pengeluaran rumah tangga secara bijak. Dengan pemantauan yang tepat dan kebijakan yang mendukung, stabilitas harga sembako dapat dijaga demi kesejahteraan masyarakat.