Kadin Dukung Penuh PLTS 100 Gigawatt untuk Kemandirian Energi Nasional

Rabu, 22 Oktober 2025 | 11:10:05 WIB
Kadin Dukung Penuh PLTS 100 Gigawatt untuk Kemandirian Energi Nasional

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada energi nasional. 

Salah satu fokus utama yang menjadi perhatian adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 gigawatt (GW) yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menilai bahwa langkah menuju kemandirian energi harus dimulai dari peningkatan kapasitas produksi energi di dalam negeri. Upaya ini mencakup penguatan sektor migas, pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), serta pemerataan elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia.

Anindya menekankan bahwa target besar swasembada energi tidak bisa dicapai tanpa sinergi lintas sektor. “Tadi juga dibahas mengenai swasembada energi, tentu itu suatu hal yang baik dimulai dengan penaikan lifting daripada di gas sendiri,” ujarnya. 

Menurutnya, peningkatan produksi gas nasional dan pengelolaan sumber daya energi domestik menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

Pemerataan Elektrifikasi dan Penguatan Infrastruktur Energi

Selain memperkuat produksi gas nasional, Kadin juga mendorong percepatan program elektrifikasi nasional agar manfaat energi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Anindya menjelaskan bahwa elektrifikasi bukan hanya ditujukan bagi kendaraan listrik pribadi, melainkan juga untuk transportasi umum, industri, dan sektor pelayanan publik. 

“Kedua juga elektrifikasi dengan memastikan listrik itu digunakan dengan baik. Nah itu tentu akan menjadi suatu yang sangat, maksudnya elektrifikasi dilaksanakan dengan baik bukan saja untuk kendaraan listrik, tapi juga kendaraan transportasi umum sampai kepada tentunya energi baru dan terbarukan,” paparnya.

Ia menilai, keberhasilan elektrifikasi tidak hanya bergantung pada ketersediaan infrastruktur, tetapi juga pada efisiensi penggunaan energi di sektor produktif. 

Dengan penerapan yang menyeluruh, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan menekan impor migas secara signifikan.
“Nah, ini semua tentu akan mengurangi tekanan untuk impor migas itu sendiri,” tambah Anindya.

Kadin melihat kebijakan ini sebagai fondasi penting dalam menciptakan sistem energi yang mandiri, stabil, dan ramah lingkungan. Selain meningkatkan efisiensi energi nasional, langkah tersebut juga diharapkan memperkuat daya saing ekonomi di tingkat global melalui pemanfaatan teknologi berkelanjutan.

Kadin Siap Berperan Aktif dalam Proyek PLTS 100 GW

Menanggapi rencana besar pemerintah membangun PLTS berkapasitas 100 GW, Anindya menegaskan bahwa Kadin siap terjun langsung dalam mendukung pengembangannya.

Ia menuturkan, potensi Indonesia di bidang energi surya sangat besar, terutama karena kondisi geografis dan iklim tropis yang mendukung pemanfaatan sinar matahari sepanjang tahun.

“Tenaga yang energi baru terbarukan, kita sambut baik, teknologi sudah mungkin, dan Indonesia memang surganya untuk energi baru dan terbarukan,” ujarnya.

Anindya menjelaskan, keterlibatan dunia usaha dalam proyek PLTS tidak hanya penting untuk mempercepat realisasi target, tetapi juga menjadi peluang ekonomi baru.

Dengan investasi yang kuat dan kebijakan pemerintah yang mendukung, sektor energi surya berpotensi menciptakan lapangan kerja luas serta menumbuhkan industri pendukung di dalam negeri.

Lebih jauh, ia menyebut kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga riset merupakan faktor kunci dalam mempercepat transisi energi. Teknologi EBT yang terus berkembang memungkinkan Indonesia untuk tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga produsen utama energi bersih di kawasan Asia Tenggara.

Optimisme Kemandirian Energi dan Masa Depan Berkelanjutan

Kadin menilai bahwa pembangunan PLTS 100 GW bukan hanya proyek strategis, tetapi juga simbol transformasi energi nasional menuju masa depan yang berkelanjutan.
Dengan potensi energi surya yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pengembangan energi bersih dunia. 

Kadin optimistis langkah ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, memperkuat ketahanan energi nasional, dan memberikan kontribusi besar terhadap target net zero emission.

Anindya juga menekankan pentingnya inovasi dan transfer teknologi agar proyek-proyek energi baru dapat berjalan efisien dan berdaya saing tinggi. Ia berharap pemerintah terus membuka ruang bagi partisipasi sektor swasta dalam berbagai bentuk investasi hijau yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.

Dengan langkah strategis seperti peningkatan lifting gas, pemerataan elektrifikasi, dan pembangunan PLTS 100 GW, Indonesia diharapkan mampu mencapai swasembada energi dalam beberapa tahun mendatang.

Kolaborasi erat antara pemerintah dan dunia usaha menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Dalam pandangan Kadin, transformasi energi bukan sekadar kebijakan teknis, melainkan gerakan nasional menuju kemandirian dan kesejahteraan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terkini