Cak Imin Tegaskan Pesantren Harus Jadi Motor Kemajuan Bangsa

Kamis, 23 Oktober 2025 | 14:39:21 WIB
Cak Imin Tegaskan Pesantren Harus Jadi Motor Kemajuan Bangsa

JAKARTA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menekankan peran strategis pesantren sebagai pusat perubahan, pelopor kebangkitan bangsa, dan penggerak melawan kemiskinan. 

Ia menyerukan agar pesantren mengembangkan ilmu pengetahuan, kedisiplinan, dan keberanian menghadapi tantangan zaman demi mencetak generasi tangguh dan berdaya.

Pesantren sebagai Pusat Perubahan dan Kemajuan

Cak Imin menegaskan bahwa lebih dari 42.000 pesantren di Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk memimpin perubahan. Pesantren harus menjadi mercusuar peradaban dan lokomotif kemajuan, sambil menjaga nilai-nilai unggul yang telah ada serta mengadopsi hal-hal baru yang lebih baik.

Menurut Cak Imin, pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa, mencetak talenta produktif, santun, dan berdaya saing. Ia juga menekankan pentingnya menjaga keselamatan santri dari Sabang sampai Merauke agar mereka bisa belajar dan berkembang dalam lingkungan yang aman. 

Melalui pendekatan ini, pesantren diharapkan mampu menjadi pusat pengembangan sains, teknologi, dan ilmu pengetahuan tanpa meninggalkan nilai-nilai ukhrawi.

Selain itu, Cak Imin yang juga memegang titel Panglima Santri Nusantara menekankan makna baru resolusi jihad, yaitu melawan kemiskinan, menutup ketertinggalan, dan mendorong kemajuan bangsa. 

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangun gotong royong dan meningkatkan kesejahteraan, menjadikan santri dan pesantren sebagai motor penggerak perubahan sosial dan ekonomi.

Perlindungan dan Dukungan Negara untuk Pesantren

Cak Imin menegaskan bahwa negara memiliki peran integral dalam mendukung pesantren dan santri. Salah satu bukti nyata adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang menjamin keamanan dan kenyamanan santri dalam belajar.

Ia mengingatkan bahwa musibah robohnya pesantren di Sidoarjo menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan perlindungan serius terhadap infrastruktur pendidikan agama. 

Cak Imin menyerukan agar semua pihak pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kepentingan proaktif memastikan setiap pesantren aman, nyaman, dan bebas dari risiko yang bisa membahayakan santri.

Dengan perlindungan ini, pesantren diharapkan dapat fokus pada pembinaan generasi muda dan peningkatan kualitas pendidikan. Santri diharapkan menjadi generasi mandiri, tangguh, dan produktif, yang mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa serta menjadi teladan bagi masyarakat.

Peringatan Hari Santri Nasional di Titik Nol Barus

Cak Imin memimpin peringatan puncak Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di titik nol Barus, Sumatera Utara. Ia menekankan bahwa pesantren telah menjadi bagian penting sejarah Islam di Indonesia dan berperan dalam penyebaran nilai-nilai kemanusiaan.

Ia menambahkan bahwa semangat HSN bukan hanya peringatan simbolik, tetapi momentum untuk memperkuat peran santri dalam pembangunan bangsa. 

Cak Imin menekankan pentingnya membangun karakter santri yang tangguh, berdaya, dan berdisiplin, sehingga mereka bisa menghadapi tantangan zaman dan ikut menanggulangi kemiskinan serta ketertinggalan di berbagai wilayah.

Dalam acara tersebut, hadir pula pejabat tinggi pemerintah pusat dan daerah, termasuk Wakil Ketua DPR, Ketua Komisi DPR, Sekjen PKB, serta gubernur, bupati, wali kota, dan tokoh agama. 

Kehadiran mereka menunjukkan komitmen semua pihak dalam mendukung pesantren sebagai pusat pendidikan dan pengembangan karakter generasi muda.

Harapan Cak Imin untuk Masa Depan Pesantren

Cak Imin berharap pesantren dapat menjadi wajah asli Nusantara, mencetak generasi yang produktif, berdaya, dan santun. Ia menekankan bahwa pesantren harus menjadi motor penggerak ilmu pengetahuan, sains, teknologi, dan spiritualitas.

Lebih jauh, Cak Imin menegaskan bahwa negara akan terus hadir dalam setiap aspek kehidupan pesantren, mulai dari keamanan, perlindungan hukum, hingga pengembangan pendidikan. 

Ia menyerukan kolaborasi semua pihak agar pesantren mampu mencetak generasi emas Indonesia yang tangguh, berdisiplin, dan mampu memimpin perubahan. Dengan demikian, pesantren bukan hanya menjadi lembaga pendidikan agama, tetapi juga lokomotif kemajuan, kesejahteraan, dan peradaban bagi seluruh masyarakat.

Terkini