Jakarta, 16 Oktober 2025 - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menunjukkan komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan dengan meraih penghargaan pilar sosial dalam kategori "Empower Vulnerable Community" di ajang ESG Now Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Republika. Penghargaan ini diterima langsung oleh Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, di Hotel Borobudur Jakarta.
Penghargaan ini merupakan pengakuan atas keberhasilan implementasi program Green Zakat di Desa BSI yang membawa dampak positif bagi aspek sosial dan lingkungan. Program ini dinilai inovatif dalam memperluas manfaat zakat untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan aksi iklim.
"Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini. Ini adalah bukti nyata dari komitmen BSI untuk tidak hanya menjadi sahabat finansial, tetapi juga sahabat sosial dan spiritual bagi masyarakat," ujar Bob Tyasika Ananta. "Program Green Zakat di Desa BSI adalah wujud dari upaya kami untuk memberdayakan masyarakat, khususnya di komunitas rentan, agar dapat mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan."
Program "Green Zakat di Desa BSI" telah diimplementasikan di Desa Mattaro Adae dan Kelurahan Barrang Caddi. Melalui program ini, BSI melakukan pemberdayaan masyarakat yang memperkuat ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan mustahik, serta menumbuhkan kelembagaan desa yang mandiri dan berkelanjutan.
Komitmen Berkelanjutan BSI
Penghargaan ini sejalan dengan visi keberlanjutan BSI untuk menjadi yang terdepan dalam implementasi keuangan berkelanjutan. BSI telah membentuk unit kerja khusus ESG di bawah supervisi langsung Wakil Direktur Utama untuk memastikan integrasi aspek ESG dalam setiap proses bisnis. Hingga juni 2025, pembiayaan berkelanjutan BSI meningkat dari Rp66.5 triliun menjadi Rp72.8 trilliun atau tumbuh 9.56% Year On Year dengan komposisi Rp57.5 triliun pembiayaan sosial dan Rp15.3 triliun pembiayaan hijau. BSI juga berhasil mencapai posisi pertama bank syariah global dalam Bloomberg ESG Score pada Juli 2025.
BSI juga secara aktif mengadvokasi "Green Zakat" di berbagai forum nasional dan internasional, termasuk di markas besar PBB di New York. Inisiatif "Green Zakat" yang diusung bersama Baznas dan UNDP ini bertujuan untuk menggerakkan keuangan berbasis kepercayaan untuk mempercepat pencapaian SDGs dan aksi iklim.
"Kami percaya bahwa prinsip-prinsip syariah sangat sejalan dengan prinsip ESG. Oleh karena itu, kami akan terus berinovasi untuk menciptakan produk dan program yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga dampak positif bagi lingkungan dan sosial," tambah Bob.
Hingga Juni 2025, BSI telah menyalurkan dana ZISWAF melalui lima pilar utama, yaitu ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, kesehatan, serta dakwah dan advokasi, dengan total penerima manfaat lebih dari 240.000 orang dan lebih dari 3.193 lembaga.
Dengan penghargaan ini, BSI semakin termotivasi untuk terus memperkuat praktik keberlanjutan dan memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.