Airlangga

Airlangga Sebut Program Unggulan Prabowo-Gibran Sudah Berjalan Baik

Airlangga Sebut Program Unggulan Prabowo-Gibran Sudah Berjalan Baik
Airlangga Sebut Program Unggulan Prabowo-Gibran Sudah Berjalan Baik

JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memasuki tahun pertamanya dengan berbagai capaian yang diklaim berjalan sesuai janji kampanye. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut sejumlah program prioritas yang pernah dijanjikan dalam masa kampanye kini telah terealisasi di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi kerakyatan.

Airlangga menjelaskan bahwa dalam satu tahun pertama kepemimpinan Prabowo-Gibran, program-program unggulan seperti makan bergizi gratis (MBG) dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) berhasil berjalan baik. 

“Kita patut bersyukur dalam satu tahun pemerintahan Bapak Presiden Prabowo, beberapa program unggulan dari Bapak Presiden sudah dilaksanakan. Program yang dijanjikan pada masa kampanye seluruhnya sudah berjalan,” ujar Airlangga dalam acara Akad Massal KUR dan KPP di Surabaya.

Menurutnya, program MBG telah menyalurkan sekitar 1,1 miliar porsi makanan di seluruh Indonesia. Selain itu, beasiswa Sekolah Rakyat juga diberikan kepada 9.705 siswa dari keluarga kurang mampu, dan Sekolah Unggulan Garuda kini telah berdiri di 16 lokasi. 

Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di Tanah Air.

Fokus pada Pendidikan dan Kesehatan Rakyat

Di sektor pendidikan, Presiden Prabowo disebut telah melakukan renovasi terhadap 16.000 gedung sekolah dari jenjang SD hingga SMA di berbagai daerah. Kebijakan ini diharapkan mampu memberikan lingkungan belajar yang lebih layak bagi para pelajar. 

Tak hanya itu, program cek kesehatan gratis (CKG) bagi masyarakat saat hari ulang tahun juga menjadi salah satu inisiatif baru yang mendapat sambutan positif. Program tersebut diklaim telah menjangkau hingga 38 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Airlangga menilai, kebijakan-kebijakan tersebut tidak hanya sekadar memenuhi janji kampanye, melainkan juga membangun sistem pelayanan publik yang lebih inklusif. “Langkah Bapak Presiden dalam memperluas akses pendidikan dan layanan kesehatan menjadi bentuk nyata keberpihakan kepada rakyat,” ujar politikus Partai Golkar itu.

Dengan terus memperluas cakupan program sosial, pemerintah berupaya menjaga agar kesejahteraan masyarakat meningkat secara berkelanjutan. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan dianggap sebagai fondasi utama dalam memperkuat daya saing bangsa di masa depan.

Dorongan terhadap Ekonomi Kerakyatan

Selain fokus pada aspek sosial, pemerintah juga menaruh perhatian besar pada penguatan ekonomi rakyat. Airlangga mengungkapkan bahwa Koperasi Kelurahan/Desa Merah Putih kini menjadi salah satu pilar dalam memperkuat ekonomi berbasis komunitas. 

Targetnya, sebanyak 81.000 unit koperasi akan terbentuk hingga akhir tahun ini untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat di tingkat desa.

Pemerintah juga terus menyalurkan program subsidi perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang telah terealisasi bagi 221.047 unit rumah. 

Tak hanya itu, Prabowo juga disebut mendorong pengembangan 100 kampung nelayan Merah Putih guna memperkuat sektor perikanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Dalam kebijakan ekonomi inklusif lainnya, pemerintah menghapus tagihan utang bagi UMKM yang mengalami kredit macet agar mereka dapat kembali memperoleh akses pembiayaan. 

“Beliau [Presiden Prabowo] juga mendorong penghapusan tagihan utang bagi UMKM macet supaya mereka bisa kembali mendapatkan akses kredit,” ujar Airlangga.

Peningkatan Akses Pembiayaan bagi UMKM

Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi fokus utama pemerintah. Airlangga menyampaikan bahwa penyaluran KUR untuk sektor produksi telah menembus lebih dari 60%. 

Pemerintah menargetkan peningkatan sebesar 5% lagi pada tahun 2026 mendatang untuk memperluas jangkauan pembiayaan ke pelaku usaha produktif.

“Tahun ini pemerintah menargetkan pelaksanaan KUR mencapai Rp300 triliun, dan tentunya usaha-usaha produktif bisa memperkerjakan tiga sampai lima tenaga kerja. Jadi tentu ini akan menambah jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor entrepreneurship,” ujarnya.

Kebijakan KUR ini diharapkan mampu memperluas kesempatan kerja sekaligus memperkuat sektor usaha kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. 

Pemerintah optimistis bahwa melalui sinergi antara sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan, pembangunan nasional dapat berjalan lebih merata dan berkelanjutan di seluruh daerah Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index