JAKARTA - Matchday 3 Liga Champions 2025/26 menghadirkan malam penuh gol dan kejutan di berbagai stadion Eropa.
Dari kejutan besar PSV menaklukkan Napoli, dominasi Arsenal atas Atletico Madrid, hingga pesta gol PSG dan Barcelona, para penggemar sepak bola dimanjakan dengan aksi menegangkan. Setiap laga memberi warna berbeda, menunjukkan kualitas dan intensitas klub-klub elite Eropa yang bersaing ketat di fase grup.
Kejutan di Philips Stadium: PSV Hajar Napoli
Salah satu hasil paling mengejutkan terjadi saat PSV Eindhoven menghadapi Napoli. Napoli sempat unggul lebih dulu lewat gol Scott McTominay, namun keunggulan tersebut tidak bertahan lama.
PSV membalikkan skor berkat gol bunuh diri Alessandro Buongiorno dan tambahan gol dari Ismael Saibari yang menutup babak pertama dengan keunggulan 2-1.
Di babak kedua, PSV terus menekan. Dennis Man mencetak dua gol pada menit 54 dan 80, Ricardo Pepi menambah skor pada menit 87, dan Couhaib Driouech menutup pesta gol pada menit 89.
Napoli sempat bermain dengan 10 orang setelah Lorenzo Lucca mendapat kartu merah, dan hanya berhasil mencetak gol hiburan melalui McTominay. Kekalahan 6-2 ini menjadi salah satu hasil paling mencolok malam itu, menunjukkan ketangguhan PSV di kandang sendiri.
Arsenal dan Dominasi di London
Di London, Arsenal memperlihatkan performa luar biasa saat menjamu Atletico Madrid. The Gunners menang telak 4-0 berkat gol Gabriel, Martinelli, dan dwigol Viktor Gyokeres. Kemenangan ini membuat Arsenal kokoh di tiga besar klasemen sementara dengan total sembilan poin dari tiga laga.
Kemenangan Arsenal bukan hanya soal skor, tapi juga cara mereka mendominasi permainan. Tekanan tinggi, penguasaan bola, dan koordinasi serangan membuat Atletico kesulitan membangun ritme. Laga ini menegaskan Arsenal sebagai salah satu tim yang wajib diperhitungkan di fase grup Liga Champions musim ini.
Pesta Gol PSG dan Barcelona
Juara bertahan PSG juga tidak mau kalah. Bertandang ke markas Bayer Leverkusen, Les Parisiens mencetak kemenangan fantastis 7-2. Meskipun kedua tim sempat kehilangan pemain di babak pertama karena kartu merah, PSG tetap tampil dominan.
Gol-gol dicetak oleh Willian Pacho, Desire Doue (2), Kvaratskhelia, Nuno Mendes, Ousmane Dembele, dan Vitinha, sementara Leverkusen hanya membalas dengan dua gol Aleix Garcia.
Barcelona pun menunjukkan kekuatan serangan mereka saat menjamu Olympiakos. Bermain di kandang sendiri, Barca unggul mutlak 6-1. Fermin Lopez menjadi bintang lapangan dengan hat-trick, dibantu dua gol Marcus Rashford.
Kemenangan ini menegaskan dominasi Barca di fase grup, sekaligus menjadi peringatan bagi rival-rival Eropa bahwa mereka tetap menjadi kandidat kuat untuk melangkah jauh di kompetisi.
Rekap Laga dan Implikasi Klasemen
Selain laga-laga tersebut, pertandingan lainnya juga memberikan hasil penting. FC Copenhagen mengalahkan Borussia Dortmund 4-2, Newcastle menang 3-0 atas Benfica, dan Royale Union SG dikalahkan Inter Milan 0-4. Villarreal harus menyerah 0-2 saat menjamu Manchester City.
Hasil-hasil ini memperlihatkan betapa kompetitifnya fase grup Liga Champions. Setiap tim berjuang mempertahankan peluang mereka menuju babak 16 besar. Para pemain muda dan bintang berpengalaman tampil maksimal, menunjukkan strategi, kecepatan, dan teknik individu yang memengaruhi hasil akhir.
Malam ini, para penggemar sepak bola disuguhkan tontonan penuh gol, kejutan, dan momen-momen penting yang menegangkan.
Dari PSV yang menumbangkan Napoli, dominasi Arsenal, hingga pesta gol PSG dan Barcelona, setiap laga memberikan cerita berbeda, membuktikan bahwa Liga Champions selalu menghadirkan drama dan kualitas tinggi di setiap pertandingannya.