Listrik

PLN Wujudkan Pemerataan Energi, Listrik Terangi 22 Desa di Murung Raya

PLN Wujudkan Pemerataan Energi, Listrik Terangi 22 Desa di Murung Raya
PLN Wujudkan Pemerataan Energi, Listrik Terangi 22 Desa di Murung Raya

JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah kembali menorehkan pencapaian penting melalui program Listrik Desa (Lisdes). 

Sebanyak 22 desa di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, yang selama ini belum menikmati listrik, kini telah teraliri energi listrik untuk pertama kalinya. Program ini tidak hanya menghadirkan cahaya di malam hari, tetapi juga membuka peluang baru bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Peresmian penyalaan listrik dilakukan secara simbolis oleh Bupati Murung Raya, Heriyus Midel Yoseph, bersama jajaran manajemen PLN Kalselteng di Desa Hingan Tokong, Kecamatan Barito Tuhup Raya. 

Desa yang terletak sekitar empat jam perjalanan darat dari ibu kota Kabupaten Murung Raya, Puruk Cahu, ini kini bisa menikmati penerangan selama 24 jam penuh.

Kepala Desa Hingan Tokong, Sastro Mindarto, mengungkapkan rasa syukur dan bahagia atas terealisasinya program ini. “Masyarakat Murung Raya dapat merasakan listrik hingga ke desa. 

Ini semua adalah mimpi besar yang akhirnya terwujud,” ujarnya dengan semangat. Kehadiran listrik juga membawa perubahan nyata, terutama bagi anak-anak yang kini bisa belajar dengan lebih nyaman serta masyarakat yang mulai mengembangkan usaha rumahan.

Cahaya Harapan bagi Keluarga Prasejahtera

Program Light Up the Dream (LUTD) turut mewarnai keberhasilan ini dengan memberikan sambungan listrik gratis bagi keluarga prasejahtera. Salah satunya adalah keluarga Maria, warga Desa Hingan Tokong yang kini bisa menikmati listrik di rumahnya untuk pertama kali. 

“Rasanya bahagia sekali karena mimpi kami bisa terwujud, punya listrik sendiri di rumah,” ungkap Maria penuh haru.

Sebelum adanya listrik, Maria dan keluarganya hanya mengandalkan lampu minyak sebagai penerangan di malam hari. Kini, dengan aliran listrik PLN, kehidupan mereka menjadi lebih mudah. Anak-anak bisa belajar lebih lama, dan aktivitas rumah tangga dapat dilakukan dengan lebih efisien.

Bupati Heriyus menyampaikan apresiasi kepada PLN atas realisasi program listrik desa ini. Ia menilai keberhasilan penyambungan listrik di 22 desa merupakan hasil kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, Kementerian ESDM, dan PLN. 

“Terpasangnya aliran listrik tidak hanya menghadirkan cahaya, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.

Heriyus menambahkan, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan listrik tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga kegiatan produktif seperti usaha kecil dan menengah. Dengan demikian, kehadiran listrik bisa mendorong pertumbuhan ekonomi desa serta meningkatkan kesejahteraan warga.

Pemerataan Energi sebagai Wujud Kehadiran Negara

Manager PLN UP2K Kalselteng, Winardi, menegaskan bahwa program listrik desa merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam pemerataan energi. Menurutnya, PLN berkomitmen untuk terus memperluas jaringan listrik hingga ke wilayah yang belum terjangkau. 

“Pembangunan listrik desa ini tidak berhenti di sini. PLN bersama pemerintah pusat akan terus melanjutkan pembangunan untuk desa-desa yang belum berlistrik,” ujarnya.

Winardi menambahkan, sinergi yang kuat antara PLN dan pemerintah daerah menjadi kunci percepatan pemerataan energi. Selain itu, dukungan terhadap infrastruktur jalan juga menjadi faktor penting agar jaringan listrik dapat menjangkau wilayah pedalaman yang sebelumnya sulit diakses.

Sementara itu, General Manager PLN UID Kalselteng, Iwan Soelistijono, menyebut bahwa penyalaan listrik di 22 desa Murung Raya merupakan harapan baru bagi masyarakat. “Listrik bukan hanya sekadar penerangan, tetapi juga jembatan untuk meningkatkan produktivitas, pendidikan, dan kesejahteraan,” jelasnya.

Iwan menegaskan, dengan adanya listrik, masyarakat kini memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan usaha kecil, mengakses teknologi, dan meningkatkan mutu pendidikan. 

Program ini menjadi bukti nyata bahwa pemerataan pembangunan energi menjadi prioritas untuk seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di pelosok Kalimantan.

PLN Targetkan Akses Listrik 100 Persen pada 2027

Hingga kini, program listrik desa di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah telah menjangkau 3.587 desa, atau sekitar 98 persen dari total desa yang ada. PLN menargetkan seluruh desa di kedua provinsi tersebut sudah teraliri listrik secara penuh pada tahun 2027.

Iwan menjelaskan, masih terdapat sekitar 200 desa di Kalimantan Tengah dan 9 hingga 14 desa di Kalimantan Selatan yang sedang dalam proses penyambungan listrik. Tantangan utama yang dihadapi adalah kondisi geografis yang sulit dijangkau, terutama di wilayah pegunungan dan pedalaman. 

“Jika tidak memungkinkan menggunakan jaringan konvensional, kami akan memanfaatkan sistem energi baru terbarukan seperti tenaga surya,” ujarnya.

PLN terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat. Selama 80 tahun mengabdi untuk negeri, PLN berupaya menyalakan semangat, harapan, dan kesejahteraan hingga ke pelosok. 

“Energi listrik bukan hanya sumber penerangan, tetapi simbol kemajuan dan pemerataan pembangunan,” tutup Iwan.

Melalui program listrik desa, PLN membuktikan bahwa upaya pemerataan energi tidak sekadar janji, tetapi aksi nyata untuk menghadirkan terang, membuka akses ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index