Tim Woodball Indonesia Terus Jaga Asa Besar untuk Rebut Medali SEA Games

Kamis, 11 Desember 2025 | 09:50:58 WIB
Tim Woodball Indonesia Terus Jaga Asa Besar untuk Rebut Medali SEA Games

JAKARTA - Perjalanan tim woodball Indonesia di SEA Games 2025 Thailand memasuki fase awal dengan suasana optimistis setelah para atlet tampil dalam enam nomor yang dipertandingkan. 

Hari pertama menjadi bekal penting untuk melihat potensi perolehan medali, karena mayoritas atlet mampu menjaga performa stabil di lintasan Royal Thai Fleet Golf Course. 

Secara keseluruhan, jalannya penyisihan membuka ruang besar bagi Indonesia untuk melanjutkan persaingan menuju puncak klasemen pada nomor-nomor yang masih harus dituntaskan beberapa hari ke depan. 

Tim pelatih pun menilai bahwa hasil awal ini mencerminkan kesiapan atlet, baik secara teknik maupun fokus menghadapi tekanan pertandingan internasional.

Di antara semua nomor yang dilakoni, sektor men's single stroke menjadi sorotan khusus karena kontribusi signifikan dari Ahris Sumariyanto. Ahris tampil menonjol sejak awal dan menunjukkan kematangannya sebagai atlet yang sudah memiliki rekam jejak prestasi mentereng di berbagai kejuaraan. 

Dengan ketenangan dan konsistensi pukulan, ia menjadi pemimpin sementara setelah mengumpulkan 42 poin. Pencapaian tersebut menegaskan kualitasnya sebagai salah satu atlet terbaik yang berpotensi besar membawa pulang medali.

Meski demikian, Ahris tidak berdiri sendiri dalam persaingan ketat. Dua wakil Thailand, Chonlachart Plengrat dan Polrawat Wichaiphanphak, terus membayanginya dengan perolehan 43 poin. 

Perbedaan tipis itu memastikan pertarungan pada babak berikutnya akan berlangsung semakin sengit. Sementara itu, atlet Indonesia lainnya seperti Indaka Pia Ramadhan dan Ahmad Yopi Solpianda yang sama-sama mencatatkan 53 poin, serta I Putu Ari Kuncoro dengan 45 poin, turut memberikan kontribusi penting. 

Tak ketinggalan, Marga Nugraha Susilo dengan 50 poin dan Ariska dengan 51 poin, juga memperkuat komposisi Indonesia dari sisi kedalaman skuad.

Persaingan Nomor Putri dan Potensi Pergerakan Peringkat

Lanjut ke nomor women's single stroke, Indonesia menghadirkan deretan atlet yang cukup berpengalaman: Siti Masithah, Finda Tri Setianingrum, Febriyanti, Celsy Silviana, Aileen Christabel Melati Putri, dan Falisha Galiana Noya. Dari seluruh peserta Indonesia, Siti Masithah menjadi yang terbaik usai menduduki posisi keenam dengan raihan 47 poin. 

Meskipun belum menembus tiga besar, Siti tetap berada pada jalur yang memungkinkan untuk memperbaiki posisi, mengingat selisih angka yang masih sangat mungkin terkejar pada tahap lanjutan.

Nomor putri memang dikenal memiliki dinamika permainan yang cukup kompleks karena karakter lapangan yang sering berubah akibat kondisi angin. Hal itu membuat stabilitas pukulan menjadi faktor utama, dan Siti mampu menjaga konsistensi tersebut. 

Rekan-rekan setim juga menunjukkan potensi besar untuk memperbaiki akurasi di penyisihan berikutnya. Dengan komposisi skuad putri yang merata, peluang Indonesia menyalip lawan-lawan terkuat seperti Thailand dan Malaysia tetap terbuka.

Meski hasil pada tahap awal belum memunculkan Indonesia dalam posisi podium sementara, atmosfer di tim putri tetap solid. 

Para atlet menyadari bahwa fase ini hanyalah permulaan dan masih banyak ruang bagi mereka untuk meningkatkan permainan. Semangat kolektif itulah yang menjadi modal penting untuk menghadapi tekanan kompetisi berikutnya.

Hasil Sementara Beregu dan Tekad Memperbaiki Skor

Pada nomor men's team stroke dan women's team stroke, tim woodball Indonesia berada di posisi kedua pada penyisihan pertama. Keduanya tampil cukup baik meskipun harus bersaing ketat dengan tuan rumah Thailand yang memimpin peringkat sementara. 

Untuk sektor beregu putra, Indonesia menutup penyisihan dengan total 294 poin. Perolehan ini menunjukkan konsistensi permainan seluruh anggota tim, meski masih tertinggal dari Thailand yang mengumpulkan 277 poin.

Tim beregu putri menghadirkan performa yang serupa. Mereka menempati posisi kedua dengan 302 poin, sementara Thailand kembali menjadi yang terdepan lewat 273 poin. 

Kesenjangan skor ini memang cukup lebar, namun bukan berarti tidak dapat dikejar. Dalam woodball, peluang mengubah peringkat masih sangat besar, terutama jika para pemain mampu mempertajam strategi dan meminimalkan kesalahan pada hole-hole tertentu.

Kedua tim—baik putra maupun putri—mengusung optimisme tinggi menghadapi fase lanjutan. Mereka telah mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menunjukkan semangat kuat untuk memperbaiki perolehan pada penyisihan selanjutnya. Modal ini diyakini cukup untuk menjaga peluang medali tetap terbuka.

Hasil Fairway dan Harapan dari Nomor Lain

Pada nomor women's team fairway, Indonesia harus menerima kenyataan pahit setelah Ni Luh Made Tahlia dan rekan-rekan mengalami kekalahan dari tim Malaysia.

Kekalahan ini tentu menjadi evaluasi yang harus segera ditindaklanjuti agar langkah berikutnya berjalan lebih baik. Meski hasilnya belum memuaskan, tim tetap menjaga fokus dan menargetkan kebangkitan pada pertandingan berikutnya.

Berbeda dengan sektor putri, kabar baik hadir dari nomor men's team fairway. Surya Aditya Pratama dan tim yang berhadapan dengan Thailand berhasil meraih kemenangan penting. Hasil positif ini memberi dorongan moral yang besar dan menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing kuat di nomor fairway.

Dengan rangkaian hasil hari ini, tim woodball Indonesia masih memiliki peluang luas untuk mengamankan medali pada beberapa nomor yang tersisa. 

Seluruh atlet kini berfokus pada penyempurnaan teknik, penguatan mental bertanding, dan menjaga kekompakan. Perjalanan masih panjang, dan Indonesia tetap berada pada jalur yang menjanjikan untuk meraih hasil terbaik di SEA Games 2025 Thailand.

Terkini