JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan perjalanan panjang dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi masyarakat Indonesia.
Sejak KPR pertama disalurkan pada 1976, total penyaluran BTN telah mencapai sekitar 5,7 juta rumah di seluruh nusantara, dengan plafon pembiayaan total Rp504,18 triliun.
Rincian penyaluran menunjukkan 5,23 juta unit melalui skema konvensional dan 456.749 unit melalui KPR syariah. Dari sisi jenis rumah, 4,38 juta unit diperuntukkan bagi rumah subsidi dan 1,3 juta unit rumah nonsubsidi.
Direktur Utama BTN menegaskan bahwa pencapaian ini menandai konsistensi bank dalam membuka akses pembiayaan perumahan sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
BTN tidak hanya menjadi bank penyedia KPR, tetapi juga telah membangun posisi sebagai bank pilihan rakyat untuk rumah pertama mereka. KPR kini menyumbang lebih dari 78 persen portofolio kredit BTN dengan penguasaan pasar nasional sekitar 40 persen, memperkuat posisi BTN sebagai pemain utama dalam sektor perumahan.
BTN dan Kolaborasi dengan Pengembang serta Pemerintah
Keberhasilan BTN tidak lepas dari dukungan lebih dari 8.000 mitra pengembang dan keterlibatan pemerintah dalam berbagai program perumahan rakyat.
Melalui kolaborasi ini, BTN memberikan dampak turunan terhadap 185 subsektor ekonomi di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) menilai BTN sebagai mitra strategis utama dalam penyediaan rumah rakyat, sehingga masyarakat mengenal rumah subsidi atau rumah FLPP sebagai “rumah BTN.”
REI menekankan perlunya peningkatan kualitas layanan BTN untuk memastikan proses pengajuan KPR subsidi lebih cepat dan sederhana. Hal ini dinilai krusial dalam mendukung target pemerintah membangun jutaan rumah baru, karena percepatan layanan akan mempermudah masyarakat memperoleh rumah impian mereka.
Kerja sama ini juga menegaskan komitmen kedua pihak untuk menghadirkan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat, sekaligus menjaga pertumbuhan sektor properti nasional.
Branding BTN sebagai bank pilihan utama dalam pembiayaan rumah menjadi fondasi kuat untuk menjalin kerja sama yang berkelanjutan dengan pengembang dan lembaga terkait.
Ekspansi BTN untuk Menjangkau Pekerja Sektor Informal
Tahun-tahun terakhir menunjukkan BTN semakin ekspansif menjangkau segmen masyarakat yang selama ini sulit tersentuh layanan perbankan formal. Dari pedagang kaki lima hingga pekerja informal, BTN menghadirkan fasilitas KPR yang dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
Langkah ini mendapat apresiasi dari asosiasi pengembang perumahan, yang menilai BTN berperan penting dalam memperluas jangkauan KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Selain itu, penyaluran KPR BTN melalui anggota Apersi menunjukkan kontribusi signifikan terhadap target nasional.
Data menunjukkan bahwa BTN menyalurkan lebih dari separuh unit KPR FLPP yang terserap anggota Apersi dalam beberapa tahun terakhir, membuktikan komitmen BTN dalam memperluas kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan pendekatan ini, BTN tidak hanya menyediakan akses perumahan, tetapi juga mendorong inklusi finansial bagi pekerja informal, yang sebelumnya jarang terlayani oleh sistem perbankan konvensional. Strategi ekspansif ini memperkuat posisi BTN sebagai penggerak utama pembiayaan rumah di Indonesia.
Tantangan dan Prospek Pertumbuhan KPR
Meski pencapaian BTN impresif, industri KPR nasional menghadapi tantangan tersendiri. Pertumbuhan KPR 2025 menunjukkan perlambatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Per Maret 2025, pertumbuhan KPR tercatat 8,89 persen secara tahunan, sementara Oktober 2025 turun menjadi 6,8 persen.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan bahwa meski pertumbuhan melambat, porsi KPR terhadap total kredit nasional tetap stabil di kisaran 10 persen.
Segmen ini tetap menjadi kontributor penting terhadap kredit konsumsi dan properti. OJK juga memperkuat dukungan kebijakan untuk memperluas akses pembiayaan rumah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Kedepannya, BTN dituntut untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan inovasi produk agar dapat bersaing dengan bank lain yang masuk ke segmen KPR.
Efisiensi proses pengajuan, percepatan persetujuan, serta dukungan teknologi digital menjadi faktor kunci agar masyarakat lebih mudah mengakses fasilitas KPR dan mendukung target pembangunan rumah baru pemerintah.
Dengan komitmen yang konsisten, kolaborasi yang erat, dan inovasi layanan, BTN mampu menjaga posisinya sebagai pemimpin di sektor pembiayaan perumahan, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.