JAKARTA - PT Zurich Asuransi Indonesia mencatat peningkatan pengajuan klaim akibat bencana banjir besar yang melanda Sumatra.
Chief Claim & Service Officer, Auralusia Rimadiana, menyampaikan bahwa pengajuan klaim datang dari beragam produk asuransi, termasuk properti, kendaraan bermotor, personal accident, dan miscellaneous.
“Pengajuan terbesar datang dari nasabah asuransi properti,” ungkap Auralusia. Meskipun nilai dan jumlah laporan tidak diungkap, data ini menunjukkan risiko bencana alam yang nyata dan besarnya dampak bagi masyarakat serta properti yang dimiliki. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan melalui proteksi asuransi.
Bantuan Langsung ke Masyarakat Terdampak
Selain menerima klaim, Zurich bersama Z Zurich Foundation menyalurkan bantuan langsung kepada korban bencana. Bentuk bantuan mencakup air bersih, mobile clinic, obat-obatan, dan layanan kesehatan melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Langkah ini menunjukkan peran aktif perusahaan asuransi dalam membantu pemulihan masyarakat, tidak hanya dari sisi finansial, tetapi juga kesejahteraan fisik dan kesehatan warga terdampak.
Auralusia menekankan, kegiatan tanggap darurat ini merupakan wujud komitmen Zurich untuk hadir secara nyata di tengah bencana. “Memiliki perlindungan asuransi kini menjadi makin relevan,” katanya, menekankan pentingnya kesadaran proteksi di tengah risiko bencana yang terus meningkat.
Rekam Jejak Klaim Banjir di Indonesia
Zurich juga mencatat pengalaman sebelumnya saat banjir besar melanda Bali pada September 2025. Kala itu, perusahaan menerima pengajuan klaim hingga Rp 30 miliar. Pengalaman ini menjadi pelajaran penting bagi perusahaan dan nasabah, mengenai besarnya risiko bencana alam yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan laporan keuangan, hingga November 2025, Zurich Asuransi Indonesia telah membayarkan total klaim sebesar Rp 1,14 triliun dengan pendapatan premi mencapai Rp 2,76 triliun.
Data ini menunjukkan kapasitas perusahaan dalam menangani klaim besar, sekaligus memperkuat posisi asuransi sebagai instrumen perlindungan risiko yang efektif bagi masyarakat.
Proteksi Asuransi Kian Relevan
Banjir besar yang melanda Sumatra dan Bali menjadi pengingat bahwa bencana alam adalah risiko nyata yang dapat menimpa siapa saja. Zurich menekankan bahwa proteksi melalui asuransi properti maupun kendaraan bermotor sangat diperlukan untuk mengurangi dampak finansial bagi masyarakat.
Auralusia menambahkan, edukasi mengenai pentingnya perlindungan asuransi juga terus digencarkan agar masyarakat memahami manfaat proteksi yang memadai.
Dengan langkah ini, Zurich berupaya mendorong kesadaran publik untuk mempersiapkan diri menghadapi risiko bencana alam, sekaligus menekankan peran asuransi sebagai instrumen mitigasi risiko yang strategis.
Langkah kolaboratif antara penerimaan klaim, pemberian bantuan, dan edukasi masyarakat ini memperlihatkan bahwa asuransi tidak hanya berfokus pada aspek finansial, tetapi juga pada kepedulian sosial dan pemulihan komunitas terdampak.
Zurich memastikan seluruh proses klaim berjalan transparan dan cepat, sehingga nasabah dapat memperoleh perlindungan optimal tepat saat dibutuhkan.
Dengan pengalaman menangani klaim bencana di berbagai daerah, Zurich menegaskan kesiapsiagaan dan respons cepat menjadi prioritas utama.
Perusahaan juga terus mengembangkan sistem klaim yang efisien dan mudah diakses oleh masyarakat, termasuk melalui kanal digital, sehingga memberikan kemudahan dan kepastian bagi nasabah dalam menghadapi risiko bencana alam.
Kolaborasi dengan lembaga kemanusiaan seperti PMI memperkuat dampak sosial dari langkah-langkah tanggap darurat ini, menjadikan Zurich bukan hanya sebagai penyedia asuransi, tetapi juga mitra masyarakat dalam mengurangi risiko bencana dan mempercepat pemulihan pasca bencana.