JAKARTA - Upaya pemulihan kegiatan masyarakat di daerah terdampak banjir dan longsor terus dilakukan dengan memastikan pasokan energi tetap tersalurkan hingga wilayah yang terisolasi.
PT Pertamina (Persero) menghadirkan metode inovatif dengan pengiriman LPG menggunakan sling load melalui helikopter. Metode ini pertama kali diterapkan di Bener Meriah, Aceh, yang akses daratnya terputus akibat bencana.
Sebanyak 72 tabung Bright Gas 12 kg dikirim menggunakan kabel sling pengaman, palet penyangga plastik, dan safety net.
Pengiriman melalui sling load mempertimbangkan setiap tahap keamanan, mulai dari pengecekan, prosedur keselamatan, batas ketinggian terbang helikopter, panjang kabel sling, hingga penyusunan LPG.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menyaksikan langsung proses pengiriman pertama, yang bertujuan mempercepat energi sampai ke masyarakat yang membutuhkan.
Simon menyatakan, metode ini dapat mempercepat pembangunan akses jalan terputus dan mendukung kelancaran distribusi logistik.
“Di Lhokseumawe kita semua dapat menyaksikan Perwira Pertamina memastikan energi tetap tersalurkan secepat dan seaman mungkin, apa pun tantangannya termasuk menggunakan helikopter dengan metode sling load,” ujarnya.
Kolaborasi Multi Pihak Dukung Penyaluran Cepat
Kesuksesan pengiriman LPG tidak lepas dari kolaborasi erat antara Pertamina, TNI, BNPB, Polri, dan instansi terkait. Mars Ega Legowo Putra menegaskan, “Upaya mempercepat distribusi LPG ke Bener Meriah ini bisa terjadi karena gotong royong dan koordinasi yang kuat, sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya.”
Helikopter Sikorsky S-61A digunakan dalam operasi ini, lepas landas dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, menuju Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe.
Paket LPG kemudian diangkat tanpa mendarat, mempercepat waktu tempuh ke Bandara Rembele, Bener Meriah. Proses pengiriman berlangsung berulang tanpa jeda panjang, karena setiap menit sangat berarti bagi masyarakat terdampak bencana.
Selain LPG, Pertamina juga memastikan ketersediaan energi lainnya, seperti BBM, avtur, dan BBM untuk alat berat, agar pemulihan wilayah terdampak dapat berjalan optimal. Bantuan energi ini juga mendukung operasional dapur umum serta posko pengungsi, sehingga kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi.
Distribusi Air Bersih untuk Wilayah Terdampak
Selain energi, Pertamina Peduli turun langsung menyalurkan air bersih siap minum ke wilayah terdampak bencana di Aceh Tamiang. Sebanyak 45.000 liter air siap minum didistribusikan ke titik-titik padat penduduk yang jarang tersentuh bantuan, seperti Desa Pahlawan, Kampung Durian, dan Lapas Kampung Dalam.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menjelaskan, “Pertamina mengerahkan seluruh sumber daya dan personel untuk mendukung kegiatan di wilayah terdampak, tidak hanya terkait energi namun juga kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.” Relawan Pertamina Peduli memastikan air bersih dapat sampai meski akses jalan terputus dan mobilisasi armada terhambat.
Neni Herawati menambahkan, distribusi akan terus berlanjut hingga sumber air sumur masyarakat normal kembali atau Water Treatment Plant (WTP) terpasang.
Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Wanadri, dan Mapala Medan memungkinkan bantuan mencapai lokasi sulit. Rencana jangka panjang termasuk peningkatan volume distribusi dan dukungan untuk RSUD maupun Puskesmas di wilayah terdampak.
Strategi Cepat dan Tepat untuk Pemulihan Wilayah
Langkah-langkah inovatif seperti sling load dan distribusi air bersih menunjukkan pentingnya strategi cepat dan tepat dalam menangani bencana. Pertamina tidak hanya fokus pada penyaluran energi, tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat terdampak tetap terjaga.
Program ini sekaligus menegaskan peran perusahaan BUMN sebagai bagian dari upaya kemanusiaan nasional, bekerja bersama pemerintah dan lembaga terkait. Penggunaan teknologi, koordinasi lintas instansi, dan pemantauan langsung di lapangan menjadi kunci keberhasilan.
Dengan cara ini, aktivitas masyarakat dapat kembali pulih, akses jalan segera dibuka, dan pemulihan wilayah terdampak dapat berlangsung lebih cepat.