JAKARTA - Perjalanan tim tenis putri Indonesia di SEA Games kali ini kembali menunjukkan konsistensi yang mereka bangun sejak persiapan panjang sebelum keberangkatan.
Dengan ritme yang stabil dan rasa percaya diri tinggi, skuad Indonesia menghadapi babak perempat final melawan Laos dan tampil tanpa celah.
Pertandingan yang berlangsung di National Tennis Development Center menjadi tempat di mana dominasi Indonesia terlihat dari awal hingga akhir. Tidak hanya sekadar menang, tetapi kemenangan ini mencerminkan kesiapan mental dan teknis yang telah dipupuk sejak lama oleh para atlet.
Keunggulan Indonesia dibuka oleh permainan tegas Priska Nugroho, yang tampil dominan sejak awal. Menghadapi Siana Macdonald pada partai pertama, Priska langsung memperlihatkan kendali permainan.
Dirinya menang dengan skor 6-1, 6-2, sebuah hasil yang menunjukkan betapa kuatnya penguasaan teknik dan strategi yang ia terapkan sepanjang pertandingan. Ritme Priska yang agresif tetapi tetap terukur menjadi pembuka ideal bagi langkah Indonesia di laga ini, sekaligus memberikan dorongan moral bagi rekan setim lainnya.
Partai kedua pun tak kalah penting ketika Janice Tjen, unggulan pertama Indonesia, maju menghadapi Malaylack Delilah Pathumma Kuronen yang merupakan unggulan pertama Laos. Meski menghadapi lawan yang juga memiliki reputasi kuat, Janice mampu mempertahankan kualitas permainannya dengan stabil.
Ia mencatat kemenangan 6-2, 7-5 dalam pertarungan yang menegangkan, terutama pada set kedua yang menguji ketahanan fisik dan mentalnya. Hasil tersebut membawa Indonesia memimpin 2-0, dan semakin mendekatkan langkah mereka ke semifinal nomor beregu putri.
Partai Ganda yang Menjadi Penentu Kemenangan Sempurna
Kemenangan Indonesia dipastikan melalui partai ganda yang mempertemukan duet Aldila Sutjiadi dan Priska Nugroho melawan pasangan Laos, Aliyah Vongdala dan Siana. Sejak awal pertandingan, dominasi terlihat di lapangan ketika Aldila dan Priska menunjukkan sinergi yang sangat solid.
Mereka tampil tak tersentuh dan menguasai jalannya pertandingan tanpa memberikan ruang bagi lawan untuk mengembangkan permainan. Duet ini mengakhiri pertandingan dengan skor tegas 6-0, 6-2.
Permainan rapi Aldila dan Priska menjadi bentuk lanjutan dari kesiapan teknis tim yang memang telah dipersiapkan secara menyeluruh. Dominasi ini tidak hanya menegaskan kualitas permainan individu, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya kekompakan dalam sektor ganda.
Keberhasilan ini mengantar Indonesia melaju ke semifinal nomor beregu putri, sekaligus mempertegas posisi tim sebagai salah satu favorit dalam cabang tenis di SEA Games kali ini.
Dengan hasil 3-0 atas Laos, Indonesia kini menatap laga semifinal yang mempertemukan mereka dengan Malaysia. Pertemuan tersebut akan menjadi salah satu pertandingan besar karena Malaysia sebelumnya berhasil menyingkirkan Singapura.
Tantangan ini tentu membutuhkan kesiapan maksimal, dan tim Indonesia menyadari bahwa laga berikutnya akan menuntut ketenangan, ketajaman strategi, serta konsistensi performa seperti yang mereka tunjukkan pada babak perempat final.
Kekuatan Skuad dan Kiprah Indonesia pada Ajang Sebelumnya
Tim tenis putri Indonesia di SEA Games tahun ini diperkuat oleh enam atlet berbakat: Aldila Sutjiadi, Janice Tjen, Priska Madelyn Nugroho, Anjali Kirana Junarto, Meydiana Laviola Reinnamah, dan Mischka Sinclaire Goenadi.
Keenam nama ini membawa keunggulan masing-masing yang menjadi fondasi kekuatan tim beregu. Setiap atlet memiliki pengalaman dan kualitas permainan yang memberikan kontribusi besar pada keberhasilan Indonesia di setiap pertandingan.
Dari awal persiapan hingga memasuki kompetisi, skuad putri menjalankan program latihan intensif yang mencakup penguatan fisik, teknik, dan mental.
Koordinasi antara pemain tunggal dan ganda berjalan sangat baik, terlihat dari kemudahan mereka menyesuaikan pola permainan saat menghadapi lawan-lawan dengan karakter berbeda. Keberagaman kekuatan ini menjadi modal besar bagi tim Indonesia untuk terus melaju hingga babak-babak akhir.
Sejarah juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki rekam jejak yang kuat pada cabang tenis di ajang SEA Games. Pada edisi sebelumnya, Indonesia tampil sebagai juara umum cabang tenis setelah mengumpulkan empat emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Salah satu medali emas saat itu dipersembahkan oleh tim beregu putri melalui permainan gemilang Priska Nugroho, Aldila Sutjiadi, Beatrice Gumulya, dan Jessy Rompies. Keberhasilan tersebut menjadi motivasi bagi skuad tahun ini untuk mempertahankan kehormatan Indonesia sebagai salah satu kekuatan utama dalam tenis Asia Tenggara.
Target Besar dan Harapan Menuju Pertandingan Selanjutnya
PP Pelti menetapkan target besar pada SEA Games kali ini, yaitu meraih lima emas. Target ini bukan sekadar ambisi, melainkan bentuk keyakinan pada kualitas atlet yang dimiliki Indonesia.
Dengan komposisi pemain yang solid, dukungan tim pelatih yang terstruktur, serta pengalaman bertanding yang mumpuni, peluang untuk meraih emas tetap terbuka lebar. Setiap pertandingan yang dilewati memberikan gambaran jelas bahwa Indonesia memiliki daya saing tinggi dalam cabang tenis.
Pertemuan melawan Malaysia di semifinal akan menjadi salah satu uji terbesar. Kedua tim memiliki reputasi kuat dan sama-sama menampilkan permainan stabil sejak babak awal. Indonesia membutuhkan penampilan prima untuk memastikan langkah menuju final.
Dengan semangat yang telah dibangun sejak pertandingan pembuka, tim tenis putri Indonesia menatap laga ini dengan penuh optimisme.
Kesuksesan mereka sejauh ini membuktikan bahwa kerja keras dan persiapan matang memberikan hasil nyata. Kemenangan 3-0 atas Laos menjadi bukti kekuatan tim sekaligus gambaran bahwa mereka layak bersaing hingga babak puncak.
Perjalanan belum selesai, namun dengan moral tinggi dan dukungan penuh dari seluruh masyarakat Indonesia, tim tenis putri siap melanjutkan perjuangan hingga mencapai hasil terbaik di SEA Games kali ini.