Kementan

Tim Kementan Bergerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban di Sumatera

Tim Kementan Bergerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban di Sumatera
Tim Kementan Bergerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban di Sumatera

JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan tim penyalur bantuan pangan bergerak cepat untuk menjangkau wilayah terdampak bencana di Sumatera. 

Langkah ini dilakukan agar kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan proses pemulihan berlangsung lebih cepat.

“Penyaluran ke daerah-daerah terisolir menggunakan helikopter. Tim kami sudah bergerak,” ujar Mentan. Kementerian Pertanian menekankan pentingnya percepatan distribusi untuk memastikan pangan tersedia di titik-titik terdampak, sekaligus meminimalkan risiko kelangkaan akibat akses yang sulit.

Upaya ini mencakup penyaluran bantuan pangan reguler maupun non-reguler, dengan fokus pada beras dan minyak goreng, agar masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor tetap mendapatkan asupan pokok yang cukup.

Realisasi Bantuan di Aceh dan Sumatera Utara

Di Aceh, realisasi bantuan pangan non-reguler mencapai 21 persen dari total alokasi 16.289,44 ton. 

Daerah yang mencatatkan realisasi tinggi antara lain Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Subulussalam, dan Singkil. Sebaliknya, beberapa kabupaten seperti Aceh Tengah (13 persen), Bener Meriah (34 persen), dan Aceh Tamiang (42 persen) masih rendah.

Bantuan reguler di provinsi ini berupa 10.613,64 ton beras dan 2.122.738 liter minyak goreng, dengan realisasi keseluruhan mencapai 32 persen. 

Kota-kota seperti Sabang, Banda Aceh, Pidie Jaya, Lhokseumawe, dan Aceh Jaya tercatat memiliki realisasi lebih dari 80 persen, sementara Bireuen, Aceh Timur, Subulussalam, dan beberapa daerah lainnya masih di bawah 10 persen.

Sementara itu, di Sumatera Utara, realisasi bantuan non-reguler sebesar 2.635,78 ton dari total alokasi 6.527,52 ton (40 persen). Daerah dengan realisasi 100 persen termasuk Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, Tanjung Balai, Asahan, dan Pakpak Bharat.

Beberapa daerah lain masih rendah, seperti Batu Bara (31 persen) dan Tapanuli Selatan (21 persen). Untuk bantuan reguler, total alokasi 16.893,92 ton beras dan 3.378.784 liter minyak goreng dengan realisasi keseluruhan 32 persen. 

Daerah dengan pencapaian tinggi termasuk Binjai, Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Toba, Samosir, Tanjungbalai, Asahan, Labuhan Batu, Labura, Labusel, dan Pakpak Bharat. Namun Tapanuli Utara, Nias, Nias Barat, dan Nias Selatan masih 0 persen, serta Tapanuli Tengah 3 persen.

Pencapaian Tinggi di Sumatera Barat

Di Sumatera Barat, realisasi bantuan non-reguler mencapai 93 persen dari total alokasi 795,74 ton. Hampir seluruh kabupaten dan kota menunjukkan realisasi 100 persen, kecuali Pesisir Selatan (88 persen). 

Bantuan reguler yang dialokasikan berupa 6.794,96 ton beras dan 1.358.990 liter minyak goreng, dengan realisasi hampir seluruh daerah 99–100 persen.

Beberapa daerah masih memiliki realisasi rendah, misalnya Solok (17 persen), Dharmasraya (51 persen), Sijunjung (65 persen), dan Solok Selatan (63 persen). 

Meski begitu, capaian tinggi di mayoritas wilayah menunjukkan keberhasilan koordinasi antara pusat dan daerah dalam memastikan bantuan cepat sampai ke masyarakat terdampak.

Koordinasi Tim Darurat dan Optimalisasi Distribusi

Untuk mempercepat distribusi, Menteri Amran menugaskan dua pejabat eselon I Kementerian Pertanian ke Aceh dan Sumatera Utara, termasuk Inspektorat Jenderal Kementan, Deputi III Bapanas, Kepala SDM, serta Brigjen Hermawan untuk Sumatera Barat. Seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah terdampak turut digerakkan.

“Kami tugaskan Sumut kepada Pak Ali Jamil dan Deputi I Pak Ketut. Sumbar kepada Kepala SDM dan Brigjen Hermawan,” tambah Mentan. Menteri Amran menekankan, pejabat yang ingin kembali ke Jakarta diperbolehkan, namun direktur jenderal diminta memperkuat tim darurat di lapangan. 

Dengan koordinasi dan percepatan distribusi ini, pemerintah memastikan bantuan pangan dapat mencapai masyarakat terdampak bencana secara efektif, sekaligus mendukung pemulihan wilayah terdampak lebih cepat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index